Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Cerpen | Pelajaran Berharga

20 Juni 2020   20:13 Diperbarui: 20 Juni 2020   20:05 472 10
Ia tak menyangka saat sepasang mata mengamatinya dari jauh dengan tajam. Seorang wanita paruh baya yang duduk di kursi depan samping pengemudi angkot itu, tak melepaskan sedikit pun pandangannya dan tetap mengawasi gerak-gerik murid kelas XI sebuah SMA itu dari dalam angkot.

Pagi itu, terlihat jelas di wajah Bu Tri gurat ketegangan ketika memasuki kelas. Maklum saja, kelas fisika 1 memang terkenal dengan muridnya yang selalu gaduh.

"Kalian adalah muridku, yang berarti juga sebagai anakku. Kalau kalian keberatan dengan cara saya mengajar, silakan keluar! Ini demi masa depan kalian, orang tua kalian telah menitipkan ke sekolah ini, itu berarti sekolah yang bertanggungjawab selama kalian berada di sini. Ada yang keberatan?"

Seisi kelas terdiam, saling memandang dan penuh tanda tanya. Sesaat kemudian wanita itu menyuruh murid-muridnya mengeluarkan tugas yang telah diberikan beberapa hari lalu.

Tiba-tiba Candra masuk kelas, ia terlambat datang karena bus kota yang ditumpangi mogok. Ia pun lupa dengan tugas matematika yang diberikan Bu Tri.

Saat diminta mengeluarkan dan  diperiksa buku serta catatannya, ternyata kosong, dan hanya sedikit catatan yang ditulisnya. Spontan wanita paruh baya itu marah dan melempar buku itu ke bawah, lalu menginjak-injaknya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun