Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Ramadan dan Harapan

25 April 2020   08:32 Diperbarui: 25 April 2020   09:45 69 18
Aku mulai bebenah menjalankan amanah. Adakah kenikmatan lain yang bisa mengalahkan tersesapnya setetes air di saat Magrib berkumandang? Setelah seharian menunda nafsu, berbuka adalah akhir penantian bagi orang yang berpuasa.

Akankah Ramadan kali ini sama dengan tahun yang lalu? Saat rumah ibadah tak bisa lagi dijamah. Saat tarawih bukan lagi dalih. Dan tadarus ikut tergerus.

Adakah Ramadan kali ini adalah pengabulan doa kami?  Illahi mengangkat penyakit dari muka bumi. Dan mengembalikan lagi kedamaian di negeri ini.

Ramadan, datanglah dengan membawa amanah yang penuh berkah. Hadirkan kesucianmu sebagai pengusir amarah.

Lihatlah kami, yang merindukanmu dari sebelas bulan sebelumnya. Dengarkan kami, yang menunggu dan berharap datangnya ampunan.

Sampaikan dedoa yang kami langitkan. Bahwa kedatanganmu adalah mukjizat bagi kami, pengusir kerisauan hati, sumber cahaya bagi kami.

Illahi Robbi, kabulkan permohonan kami, akan kedamaian di muka bumi. Usai Kau tunjukkan kuasa-Mu dengan makhluk ciptaan-Mu, yang tak tampak oleh mata tetapi dahsyat hancurkan dunia.

Bumi Gedangan, 25 April 2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun