Meningkatnya pengangguran di Kampung Calingcing membuat Bapak Tarjo (Remik) yang merupakan Ketua Ikatan Pemuda Calingcing  (IPC) merasa prihatin. Beliau ingin mengatasi permasalahan pengangguran tersebut. Berdasarkan pengamatan beliau sektor pertanian memiliki ketahanan yang kuat dalam menghadapi pandemi covid-19. Beliau berupaya mengajak para pemuda khususnya yang mengalami PHK agar mau bertani. Dengan bertani bisa membantu memenuhi kebutuhan pokok. Selain sayurannya bisa dikonsumsi sendiri, juga bisa dijual. Sehingga dibentuklah divisi pertanian "Tani Milenial".
Para pemuda milenial yang bertani (tani milenial) dalam pelaksanaannya menggarap lahan ini masih mengalami kendala. Meskipun lahan sudah digarap dan sudah bisa memanen sayuran seperti kacang panjang, terong dan lainnya, namun hasil panennya belum optimal. Hal ini dikarenakan kurang optimalnya proses pemupukan dan pemanfaatan plastik mulsa dalam melindungi tanaman  dari hama.