Bripka Joko, yang awalnya memulai pekerjaannya sebagai penggali kubur untuk mencari nafkah di usia muda, kini telah menjalankan tugas tersebut sebagai amal jariyah setelah menjadi anggota kepolisian. Menurut Joko, ia melakukannya tidak hanya sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, tetapi juga seringkali menanggung biaya pribadi untuk mendukung kegiatan tersebut.
Kapolri sangat mengapresiasi niat mulia Bripka Joko. Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Listyo Sigit menawarkan kesempatan kepada Bripka Joko untuk mengikuti pendidikan Perwira guna memperluas kapasitas kepemimpinannya di institusi kepolisian. Namun, Bripka Joko menolak tawaran tersebut dengan alasan ingin fokus pada pengembangan lahan makam untuk masyarakat di kampungnya, sebuah pilihan yang mencerminkan komitmen mendalamnya terhadap pelayanan sosial.
Kapolri memuji keputusan Bripka Joko dan menilai bahwa dedikasi serta kepedulian yang ditunjukkan Joko patut dicontoh oleh seluruh anggota kepolisian. Ia berharap tindakan Bripka Joko dapat menjadi inspirasi bagi anggota polisi lainnya untuk terus konsisten dalam melayani masyarakat dengan sepenuh hati, baik dalam tugas resmi maupun dalam kegiatan sosial.
Pertemuan tersebut menegaskan komitmen kepolisian untuk mendukung dan menghargai setiap anggota yang berkontribusi secara positif bagi masyarakat, memperkuat citra dan integritas institusi kepolisian di mata publik.