Jalaluddin Rumi atau yang memiliki nama lengkap Maulana Jalaluddin Muhammad bin Husayn al-Khatibi al-Bakri, lahir pada tahun 1207 M di Balkhi. Namun sang sufi banyak menghabiskan sebagian besar hidupnya di Konya, Turki, yang dahulunya merupakan bagian dari wilayah kekaisaran Rumawi Timur (bangsa Arab menyebutnya ar-Rum). Sehingga mendapatkan julukan Rumi. Ayahnya bernama Jalaluddin Baha'uddin Muhammad yang lebih dikenal dengan nama Baha Walad, seorang tokoh ulama dan guru besar dinegerinya waktu itu yang ahli dalam ilmu fiqih sekaligus seorang sufi juga bergelar Sultonul Ulama. Syekh Bahauddin Walad bersama keluarganya pindah ke Konya di suatu daerah yang bernama Rum (Turki). Setelah menetap dua tahun, dan pada tahun 638 ia meninggal dunia. Setelah ayahnya meninggal Rumi menggantikan posisi ayahnya dalam bidang pengajaran dan pendidikan di sekolah Khadawandakar. Namun, kedudukan yang cukup tinggi itu tidak menghalangi dia tetap belajar, memperluas cakrawala pengetahuannya dan memperdalam ilmu-ilmunya.[1]
KEMBALI KE ARTIKEL