Melihat kondisi yang cukup menyedihkan, wakil presiden yusuf kala pada saat itu, mengambil inisiatif untuk berdamai dengan pejuang-pejuang GAM di Helsinki, Firlandia 15 agustus 2005. Indonesia di wakili oleh menteri Hukum & Ham (Hamid Awaludin sedangkan dari pihak GAM di wakili oleh Malik Mahmud Alhaytar untuk menandatangani momerendum Of Understanding (MOU) tersebut.
Perdamaian antara GAM & Indonesia pada saat itu bukan murni ada usaha keras dari manusia-manusia yang ada di dunia ini, tetapi melainkan Allah sudah memutuskan sendiri bahwa indonesia & RI harus berdamai dengan jalan terjadi bencana Alam yang cukup dasyat di Aceh yaitu Tsunami sampai merengut puluhan ribu nyawa rakyat Aceh, 26 Desember 2004.