Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Frustasi Dicap Fir’aun dan Disebut Langgar HAM, Jenderal As-Sisi Serukan Perang

25 Juli 2013   12:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:03 2671 6
Sudah 22 hari sejak mengambil alih kekuasaan Mesir pada 3 Juli 2013 lalu dengan cara kudeta militer dan tanpa mandat rakyat, Jendral As-Sisi telah membunuh 230 orang dan melukai 896 orang lainnya, membredel semua saluran televisi dan surat kabar, menangkap ratusan, membekukan kekayaan tokoh Islam, memilih Presiden, wapres, PM yang didalamnya adalah orang-orang yang bermasalah antek rezim dictator Husni Mubarak.

Pada acara wisuda Akademi Kelautan dan Pertahanan Udara di Kairo Rabu kemarin (23/7), ia meminta seluruh orang Mesir untuk turun ke jalan-jalan Mesir Jum'at besok, untuk memberikan kewenangan kepada Militer dan Polisi Mesir menghalau "anarkis dan teroris". Dalam pidatonya, ia juga menegaskan tetap berpegang teguh pada road map kudeta.

"Saya meminta kepada semua rakyat Mesir yang terhormat,agar Jum’at besuk turun ke jalan, sebagai bentuk pelimpahan kekuasaan dan perintah mereka kepadaku untuk menghadapi radikalisme dan terorisyang mungkin terjadi,” ujarnya.

Mungkin karena frustasi usahanya merebut kekuasaan gagal, sang jenderal mulai mengemis simpati rakyatnya. Namun sayangnya rakyat pro demokrasi tetap mendukung kepemimpinan Mursi.Dalam konferensi persnya di Rabeah Al-Adaweah Square, Koalisi Nasional Pendukung Legitimasi menyebut Jendral Abdul Fattah Sisi sebagai direktur kudeta dan dialah yang benar-benar mengendalikan negara Mesir saat ini. Dalam pernyataannya, yang dibacakan oleh Pemimpin Islam Abdul Gani menyebut pidato dan ajakan As-Sisi adalah ajakan terang-terangan untuk perang saudara. Shafwat Abdul Gani menegaskan bahwa aksi demonstrasi akan terus berlanjut dengan jargon "Rakyat memutuskan penggulingan kudeta (As-Sya'b Yuqarriru Isqath Al-Inqilab)".

Tanggapan lain juga datang dari petinggi Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) DR. Muhammad Baltagie yang menganggap ajakan Sisi untuk melakukan demostrasi di jalan-jalan Mesir ini adalah ajakan untuk melakukan pembunuhan lebih luas dan ajakan Sisi seperti ajakan Firaun kepada kaumnya,  “Dan berkata Fir'aun (kepada pembesar-pembesarnya): "Biarkanlah aku membunuh Musa..(QS.Shad; 26). Seruan ini adalah seruan untuk membunuh lebih banyak lagi.

Adalah wajar jika mayoritas rakyat Mesir mengkhawatirkan perang saudara. Sebab hampir sebulan pasca kudeta ini, rakyat pro konstitusi yang berdemonstrasi secara damai menentang kudeta malah mendapat perlakuan keji dan tak beradab dari militer. Jamaah shalat subuh dibantai di masjid, demonstran dibunuh secara sadis, kaum muslimah disiksa dan dilucuti pakaiannya.

Bahkan Assan Eslam, jurnalis yang bertugas sebagai fotografer untuk Al-Hurriyah Al-Adalah ditembak mati oleh sniper militer Mesir. Tampaknya ia tak menduga prajurit penembak jitu melihat aktivitasnya merekam penembakan demonstran. Setelah dua kali menembak dan menunduk, seperti tergambar dalam laman Youtube (lihat videoReporter Mesir Rekam Sniper yang Menembak Dirinya), tiba-tiba penembak jitu itu mengarahkan senapannya ke wajah Assem. Assem yang tertembak kepalanya pun tersungkur. Dalam sekejap kamera Assem mati.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun