Kita tahu bahwasanya hubungan antara negara Korea Utara dan Korea Selatan tidak harmonis, semenjak kekalahan Kekaisaran Jepang pada masa Perang Dunia 2 menyebabkan terpecahnya Korea yang dibagi menjadi 2 yaitu Korea Utara dan Korea Selatan pada tanggal 15 Agustus 1945. Peristiwa perpecahan tersebut mengakibatkan sebuah pembagian wilayah yang diantaranya wilayah Korea Utara untuk Uni Soviet sedangkan wilayah Korea Selatan untuk Amerika Serikat yang berdasarkan atas zona dua okupansi. Namun tidak disangka pada 12 Maret 1947 terjadinya sebuah Perang Dingin antara persaingan Amerika Serikat dan Uni Soviet yang dimana juga menyebabkan pecahnya Perang Korea pada 25 Juni 1950 hingga 27 Juli 1953. Pada artikel dari BPK Penabur yang berjudul Konflik di Utara dan Selatan Korea... (06/11/2024) penyebab pecahnya Perang Korea tersebut dikarenakan adanya persaingan antara Uni Soviet serta Amerika Serikat dalam berbagai aspek seperti wilayah Korea yang dibagi menjadi dua, tidak adanya sebuah kesepakatan antara Amerika Serikat beserta Uni Soviet mengenai pembentukan negara Korea Utara serta persaingan paham ideologi. Akibat terjadinya Perang Korea tersebut yang menyebabkan 2.000.000 warga Korea, 37.000 warga Amerika, 600.000 warga Tiongkok, serta 3.000 warga Inggris-Turki belum termasuk korban pasukan Perdamaian Bangsa-Bangsa (PBB) menurut artikel Britannica dengan judul Korean War Summary. Perang Dingin berakhir pada 26 Desember 1991 disertai dengan runtuhnya negara Uni Soviet serta dimenangkan oleh Amerika Serikat sebagai negara adidaya yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Sedangkan Perang Korea berakhir pada 27 Juli 1953 setelah adanya penandatanganan sebuah gencatan senjata dengan disetujui wilayah Korea tetap terbagi menjadi 2 yaitu Korea Utara serta Korea Selatan. Meskipun Perang Korea telah berakhir, hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan selalu bersitegang hingga saat ini. Bahkan sekarang kondisi antara kedua negara tersebut kembali memanas yang dimana Korea Utara rajin dalam melakukan simulasi uji coba peluncuran rudal nuklir mereka yang bermaksud untuk melindungi negaranya dari sebuah serangan atau ancaman dari negara Paman Sam yang kita kenal sebagai negara Amerika Serikat. Dilansir dari artikel berita detiknews yang berjudul Tangkal AS, Korut Kerahkan 250 Sistem Rudal Nuklir ke Garis Depan (05/08/2024) yang dimana Korea Utara telah mengerahkan sistem rudal nuklir mereka dengan jumlah 250 di garis depan, Kim Jong Un juga menghimbau negaranya agar siap untuk berkonfrontasi dengan pihak Amerika Serikat berkepanjangan. Sang pemimpin Korea Utara juga menegaskan pendiriannya bahwasanya untuk menekan ancaman nuklir Amerika Serikat yaitu dengan cara mengembangkan serta meningkat pengembangan senjata rudal nuklir.
KEMBALI KE ARTIKEL