Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Ulat Bulu di Pucuk Hijau Kekuasaan

1 September 2014   02:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:58 136 14

***

Ulat-ulat bulu bersekutu Merayap hendak menggerogot pucuk hijau Bermulut manis tapi beracun, tebal muka tanpa malu Curi kesempatan, dalam senyap diam sebarkan gatal bulu Seperti pepatah sembunyikan tangan setelah melempar batu

Di dahan pohon kenikmatan Di pucuk hijaunya daun kekuasaan Di rimbunnya gengsi dan segala kemewahan Di sanalah bertengger ulat-ulat yang kehausan Haus air, haus bensin, haus uang, haus kuasa penuh godaan

Ulat bulu bersayapkan serakah Mengembang sempurna tebarkan gelisah Menebarkan miang-miang gatal membuat resah

Bermimpilah yang bermimpi, susahlah yang sedang susah Inilah realita yang memicu gatal kekesalan berbintil  mewabah Hadirkan mulut-mulut meringis gerah bersungut sumpah serapah Dan… kekesalan tiada akan punah jika bukanlah dengan hati tabah

***

Bulukumba, 31 Agustus 2014 Sumber Illustrasi : Di sini

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun