Melihat betapa hancurnya jalanan di wilayah jateng bahkan wilayah lain, kemarin pasti kagum melihat kisah heroik pak ganjar pranowo saat memergoki oknum dinas perhubungan dijembatan timbang yang melakukan pungli dan sopir yang sedang membayar uang pungli istilah bahasa sopir “ngemel” yaitumemberi uang suap agar kendaraan yang melewati beban maksimal(overload) tetap meneruskan perjalanan. Aku akui itu memang tindakan bagus dan keren dari pak ganjar, tapi pasti ada konskuensi atau ganjaran dari tindakan heroik itu. Buntutnya 9 jembatan timbang diwilayah jateng akan di non aktifkan dan pengawasan ketat langsung dari bawahan pak ganjar, hasilnya sopir-sopir pada ngambek, distributor barang juga kelimpungan. Bagaimana tidak? Begini aku jelasin sedikit, angapnya aku punya truk mengangkut sayur dari petani di desa menuju pasar induk di kota, misal permintaan sayur dikota mencapai 10ton/hari. Sedang truk hanya diperbolehkan membawa beban maksimal 5ton padahal truk tersebut mampu membawa beban 10ton, daripada menambah biaya operasional maka distributor mengambil jalan pintas dengan tetap membawa beban 10ton terus “ngemel” daripada harus 2 kali perjalanan malah menambah biaya operasional.