Ancaman pandemik covid memang sangat mencekam, tapi di balik itu, pikiran harus tetap dingin dan terus bervisi luas (jangan sampai ikut mengkerut lah! Anjay aja...). Jangan pula terbakar semangat partisan, sehingga memutlakkan keterancaman pandemik sebagai satu-satunya ancaman pada nyawa manusia, dan langsung menutup pintu kognitif keras-keras pada alternatif lain, yang bisa jadi alternatif tersebut lebih menjanjikan hasil dan lebih aman.