Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Pendidikan Memanggil Aku atau Aku Terpanggil untuk Pendidikan

12 April 2017   10:23 Diperbarui: 12 April 2017   18:30 411 0
Tidak terbayang dikehidupan saya untuk menjadi pendidik, teringat perkataan ayah saya “Ton dadio guru wae/Ton jadi guru saja” Setelah ayah saya berbicara saya menjawab “tidak pak, saya ingin menjadi seorang pemain sepakbola profesional sehingga memiliki uang untuk membahagiakan bapak ibu” jawab saya waktu itu, dengan semangat yang menggebu-gebu akhirnya memutuskan percakapan dengan ayah saya. Percakapan ayah saya itu terjadi 8 tahun yang lalu dan akhirnya saya paham maksud ayah saya itu yaitu meneruskan karyanya menjadi seorang guru/pendidik dikarenakan nama yang diberikan kepada saya adalah sebuah harapan kepada saya “Antonius” Adalah seorang tokoh pujangga gereja dan menjadi seorang pembimbing bagi orang lain. Memang benar akhirnya saya menjadi seorang pemain profesional, saya memperkuat tim PSS Sleman yang sudah saya bela sejak masa Junior dan akhirnya memperkuat tim kebanggaan Kabupaten Sleman itu, Sambil saya melanjutkan studi di salah satu Universitas Negeri di Yogyakarta tepatnya di Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Olahraga. Meskipun masuk dalam jurusan pendidikan waktu itu hanya ingin menyalurkan bakat saya sebagai atlet tidak ingin menjadi guru. Pada tahun 2008 menjadi keputusan berat dan saya harus putuskan untuk memperkuat tim tetangga Sleman yaitu tim PSIM Yogyakarta dan merupakan rival PSS Sleman dalam berlaga di kompetisi Divisi Utama Liga Sepakbola profesional pada waktu itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun