Sombong sekali saya kala itu. Sok merasa mendapat anugerah bernama talenta menulis dan menikmati seni jejeran kata-kata. Lupa bahwa talenta pun perlu diasah dengan yang namanya belajar dan belajar; membaca dan membaca; menulis dan menulis. Hal itu hendaknya berlaku terus-menerus tanpa henti, hingga akhirnya membaca dan menulis, yang adalah sekeping mata uang, boleh kita sebut sebagai panggilan.
KEMBALI KE ARTIKEL