Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Indonesia dan Negara Adidaya

20 Juni 2012   07:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:45 898 3

Saat ini di Indonesia sedang ramai didengungkan kebangkitan ekonomi yang pada tahun 2011 mencapai angka 6,5% dan diharapkan pada tahun 2012 ini akan mencapai angka 7%. Sebuah angka yang sangat fantastis untuk pertumbuhan negara. Bahkan ketika krisis Eropa, Bangsa Indonesia dapat mempertahankan keadaan ekonominya sehingga tidak terpengaruh dari efek domino krisis Eropa. Beberapa ekonom memprediksi bahwa pada 20 – 30 tahun kedepan, Indonesia akan tumbuh menjadi sebuah negara superpower di dunia, dengan ekonomi yang jauh lebih besar dari Australia. Sementara di sisi lain, negara Adidaya sedikit demi sedikit mulai kehilangan taringnya, dimana kekuatannya mulai digerus dengan krisis global yang melanda. Namun pertanyaan utamanya, benarkah Indonesia dalam 20 – 30 tahun kedepan dapat disandingkan dengan negara adidaya lainnya? Pertama – tama mari kita lihat fakta yang ada di dunia. Indonesia memiliki jumlah penduduk terbanyak keempat, setelah China, India, dan Amerika. China dengan penduduk sejumlah 2 milyar, sedikit demi sedikit bergerak dari negara konsumen menjadi negara produsen, dengan banyak merk dan produk buatan China yang saat ini beredar di seluruh dunia. India, serupa dengan China, dimana ia juga mulai membenahi diri untuk bersaing dalam era globalisasi. Amerika, sepertinya sudah sangat jelas, bahwa ia salah satu negara produsen terbesar di dunia, sehingga tidak mengherankan bila ia disebut negara adidaya. Indonesia, dengan penduduk 200 juta, masih berlaku sebagai negara konsumen, dibanding negara produsen. Daya beli masyarakat, sangat erat hubungannya dengan pendapatan yang diterima, dan mayoritas pendapatan yang diterima masyarakat masih dari sektor agraris, dengan mengeksplorasi kekayaan alam yang ada di Indonesia. Bukan hal yang salah untuk mengeksplorasi kekayaan alam, tetapi apakah mereka mengeksplorasi dengan bijaksana? Fakta saat ini menunjukan bahwa 40% hutan di  Kalimantan rusak karena penebangan liar yang terus dan terus dilakukan tanpa adanya campur tangan dari pemerintah. Satu demi satu kekayaan mineral Indonesia dieksplorasi secara besar – besaran, tetapi sayangnya, hasilnya dinikmati oleh pihak asing, bukan masyarakat Indonesia, salah satunya freeport yang dimarginalkan oleh Amerika, secara tidak langsung kita, bangsa Indonesia berkontribusi terhadap perekonomian negara Amerika melalui kesempatan untuk mengeksplorasi salah satu tambang emas terbesar di dunia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun