Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kebenaran Menurut Siapa?

6 Juni 2012   01:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:21 128 1

Kebenaran, layaknya sebuah koin dengan dua sisi yang berbeda, mengacu pada hal yang sangat relatif dan subyektif, sering kali kebenaran itu sendiri juga sangat terkait dengan kepentingan pribadi didalamnya, yang semakin membuat nilai relativitas dari sebuah kebenaran itu semakin nyata. Kebenaran saat ini menjadi sebuah pembicaraan hangat di Bangsa Indonesia. Dalam kasus Lady Gaga misalnya, yang sarat dengan berbagai pihak yang pro dan kontra, dan masing – masing berbasis kepada kepentingan dan tujuan pribadinya masing – masing. Beberapa kaum agamais menganggap bahwa Lady Gaga adalah contoh yang kurang baik kepada masyarakat, dengan pakaian yang minim, tarian yang sedikit erotis, dan lagu yang cenderung merendahkan nilai – nilai agama, dengan paham kebebasan, ia menunjukan bahwa setiap orang berhak melakukan apapun dan mengeksplorasi dirinya secara tak terbatas (coba dengarkan lagu born this way). Dengan dasar itulah mereka dengan sangat keras menolak kedatangan Lady Gaga. Disisi lain, kaum liberalis dan hedonis, serta artis menganggap bahwa itu hanya sebuah tontonan yang sangat merupakan karya seni, sehingga tidak ada salahnya untuk memberikan kesempatan seseorang untuk menebarkan popularitasnya. Kedua pandangan egosentris dan sempit itu pada akhirnya tetap berpegang teguh pada pendirian masing – masing, namun pada akhirnya, kaum agamais berhasil mencekal kedatangan Lady Gaga.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun