Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Riedle Mencari Sesuap Nasi..

9 April 2012   11:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:50 1141 2
Kita mulai dari biografi singkat AR:

Alfred Riedl lahir pada tanggal 2 November 1949 di Wina, Austria. Dia merupakan seorang pelatih sepak bola dan mantan penyerang asal Austria.

Karier Klub
Alfred Riedl mengawali karier sebagai pemain sepak bola di klub lokal Austria  yaitu FK Austria Wien dan kemudian ia memutuskan untuk meninggalkan Austria untuk bermain di klub Belgia Sint-Truiden  pada usia ke 22 tahun. Setelah itu ia bermain selama 8 musim dalam Jupiler League (2 musim dengan Sint-Truiden, 2 musim dengan Royal Antwerp dan 4 musim bersama Standard Liège), kemudian Riedl sempat menikmati bermain untuk FC Metz di Perancis. Dia kembali ke Austria setelah setengah musim untuk bermain di Grazer AK dan kemudian bermain untuk Wiener Sportclub dan VfB Admira Wacker Mödling. Dia menyelesaikan musim dengan gemilang setelah meraih dua kali gelar sebagai pencetak gol terbanyak di Jupiler League.

Alfred Riedl telah 4 kali bermain untuk Timnas Austria, dan membuat debutnya pada bulan April 1975 melawan Timnas Hungaria.

Pelatih Klub
Karier kepelatihan Riedl di klub diawali dengan melatih klub asal Maroko yaitu Olympique Khouribga pada tahun 1993-1994, setelah itu ia melatih klub asal Mesir Al-Zamalek tahun 1994-1995, kemudian Al Salmiya klub asal Kuwait, tahun 2001-03.

Riedl mengawali karier sebagai pelatih ketika ia ditunjuk untuk menangani Austria pada tahun 1990-1992 , lalu Liechtenstein tahun 1997-1998, Palestina tahun 2004-05, Vietnam tahun (1998-2001, 2003-04, 2005-2007), dan Laos (2009). Pada Piala Asia AFC 2007, ketika ia melatih Vietnam dan mengantarkan kemenangan 2-0 atas UEA dan membantu tim Vietnam untuk bisa lolos sampai ke perempat final untuk pertama kalinya dalam sejarah negara itu. Sayangnya, pada akhir tahun 2007, setelah kinerjanya dianggap buruk pada ajang SEA Games 2007, dia pun dipecat dan digantikan oleh pelatih Henrique Calisto dari Portugal.

Pada Oktober 2008, ia kembali ke Vietnam sebagai pelatih klub Xi Mang Hai Phong FC. Namun ia hanya bertahan 3 pertandingan saja karena kinerja yang dianggap buruk, dia pun diberhentikan. Pada tanggal 9 Juli 2009, ia menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala Laos, kontrak berjalan dua tahun.

Pada tanggal 4 Mei 2010, Alfred Riedl ditunjuk sebagai pelatih baru dari Timnas Indonesia untuk melatih tim senior dan tim U-23.

Biografi Alfred Riedl diambil dari situs http://id.wikipedia.org/wiki/Alfred_Riedl,

********

Sepanjang hidupnya AR tak lepas dari sepakbola. sepakbola ada di pikiran, jiwa dan hatinya. Kemanapun angin sepakbola bertiup dia mengikuti. Tak pandang bulu, tak pandang tempat. Itu sumber kegairahannya, itu sumber inspirasinya, itu sumber hidupnya.

Pernahkah pada masa jaya-jayanya sebagai pemain bola ia berpikir akan melatih sepakbola jauh ke negri konflik model pakistan? Atau ke negri kecil model Vietnam dan Laos?

Lalu mengapa kemudian dia ada di negara kita, Indonesia?

AR adalah misionaris. Dia misionaris sepakbola. Kecintaannya pada sepakbola, membawa dia masuk dalam pusaran konflik sepakbola Indonesia. Ilmu yang dia miliki telah membawa sejarah di negara Vietnam, Laos dan tentu Indonesia. Suka tak suka, dia adalah bagian dari keriaan dan sukacita suporter Indonesia di AFF lalu.

Bila saja, kondisi sepakbola kita tidak dalam konflik seperti ini, saya yakin, kita seluruh rakyat indonesia sepakat, Alfred Riedle adalah salah satu pelatih timnas terbaik yang pernah ada.

Atas dasar itu, di kalangan oportunis, AR dianggap mesin penyedot simpati. Alat pencitraan. Dan sayangnya, AR tergiur. Nilai obyektifitas yg dulu dia pegang teguh, sekarang terbukti sarat kepentingan.

Dulu dia begitu teguh berpegang pada asas legalitas. Sekarang justru bekerja untuk yang ilegal. Dulu, begitu menolak intervensi pihak luar, sekarang justru mengabdi pada orang yang selalu intervensi. Dulu, selalu bicara aturan, aturan, aturan.. Sekarang malah ikut kelompok yang ga tau aturan.

Kemanakah Riedle yang tegas, cerdas dan penuh komitmen? Apa yang kelompok separatis itu tawarkan, hingga AR seperti kehilangan jati diri dan karakter? Kau bukan Riedle yang bekerja mengikuti arah angin sepakbola. Kau Riedle yang terbuai dengan kursi jabatan, tumpukan uang dan kemegahan. Kau bukan Riedle yang dulu pernah ke Pakistan, Vietnam dan Laos.

Lunturlah sudah kebanggaan terhadap AR. Tak pantaslah gelar misionaris sepakbola yang pernah kusanjugkan buatnya. Sekarang ,dia tak lebih dari seorang bule perantau,yang mencari sesuap nasi dari sepakbola, tanpa idealisme, tanpa kehormatan. Mentalnya tak jauh beda seperti penerusnya RD, yang lari tunggang langgang justru ketika negara membutuhkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun