Di pusat kota Amsterdam, ada read light district, tempat prostitusi yang tak beda dengan pasar di mana kenikmatan seks menjadi komoditasnya. Seorang teman dari Indonesia yang baru mau mulai masa studinya di sana, karena ingin mengenal Belanda, seorang teman lain mengajaknya jalan-jalan. Salah satunya ke distrik prostitusi itu. Melihat isinya, berkali-kali ia bergumam, “Astagfirullah !!” Dua hari berikutnya, ia “menghilang”, dan kami kebingungan mencarinya. Dan kami terkejut karena kami temukan ia sedang menikmati pemandangan di distrik lampu merah yang tertata rapi itu. Komoditas seks ini adalah komoditas kenikmatan yang mengakomodasi hasrat setiap manusia, pria atau wanita. Komoditas ini berbeda dengan narkoba, misalnya yang terbatas pada orang-orang yang memang kecanduan atau dibuat kecanduan agar kebutuhan narkoba terus dapat dipertahankan. Beda juga dengan komoditas senjata di pasar gelap senjata yang dibutuhkan oleh kaum separatis untuk keperluan kudeta atau para teroris untuk mengumbar kekerasan yang menghabisi nyawa ratusan manusia di banyak tempat di muka bumi ini.
KEMBALI KE ARTIKEL