Aku jadi mengerti
Hakekat kegelapan
Dalam kesendirianku
Kupasung supiah
Kutelikung amarah
Kuberangus lawamah
Kuumbar mutmainah
Dan bayangMu berkelebat dan berjejalan
Dalam genangan cuaca
Serta menikam diam diam
Ketika malam hampir mati
Bulan putih bergegas pergi
Aku termangu sendiri
Berkubang sepi
Kutabur seonggok puisi
Mengetuk pintuMu
Berharap bulan putih datang kembali
Menanti
Menanti
Siksaan ini begitu indah Tuhanku
Tapi lebih indah
Kapan Kau merangkai puisi bersamaku