Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Gunung Batu (Jonggol), Gunung Pendek yang Memacu Adrenalin

22 September 2015   21:34 Diperbarui: 25 Desember 2015   17:57 334 1
Kemarin bersama teman saya baru menyempatkan diri untuk bisa mengunjungi salah satu gunung di daerah bogor,tepatnya didaerah jonggol.orang sekitar menyebutnya gunung Batu.
Gunung Batu saat ini ramai dibicarakan di media sosial oleh para penggiat pendakian di daerah jakarta dan sekitarnya.karena gunung ini terletak tidak jauh dari kota jakarta,yaitu tepatnya berada di daerah Jonggol,Bogor.gunung pendek ini semakin sering dijadikan destinasi liburan di akhir pekan karena mudah untuk di akses dari jakarta yaitu bisa ditempuh dengan rute Jakarta-Cileungsi-Jonggol-Mengker-Gunung Batu. Jarak tempuhnya kurang lebih 55 kilometer dari Jakarta.dan gunung sendiri tidak begitu tinggi,bisa di daki naik turun hanya dalam waktu sehari tanpa harus ngecamp.

Gunung Batu memiliki ketinggian kurang lebih sekitar 875 mdpl,dengan material medan tanah dan batu,kalau dilihat dari kejauhan atau bawah ini membentuk seperti bongkahan batu yang besar berdiri kokoh,kontur gunung sendiri lumayan curam,di satu sisi karena membentuk jurang batu yang tinggi dan disekitar di tumbuhi semak belukar atau tumbuhan perdu yang lebat,hanya sedikit pohon besar yang tumbuh.kalau saya pribadi lebih menyebutnya seperti bukit batu yang tinggi.

untuk memulai pendakian kita tidak begitu direpotkan dengan registrasi masuk ke pengelola,karena disana memang tidak ada yang mengelolanya,jadi kita hanya akan dikenakan biaya untuk parkir kendaraan bermotor saja, selebihnya kita tinggal masuk untuk mendaki.dan biaya yang di tarik oleh tukang parkir hanya sebesar 15.000,(itu tarif waktu kemarin saya kesana).

jalur pendakian kita mulai dari area parkir, tidak begitu jauh.disana kita akan memasuki jalan tanah bebatuan, diantara lahan pertanian dan sawah kecil milik warga setempat.udara cukup adem walaupun cuaca sangat terik,karena dibawah masih banyak pohon pohon pertanian milik warga sekitar. trek menanjak pertama akan kita lalui disana,trek tanah kering yang  menanjak lumayan untuk pemansan pertama.lalu kita akan sampai dipemberhentian pertama untuk istirahat.disana terdapat pohon nangka yang dibawahnya dibikin seperti tempat duduk dari bambu sederhana.dan disekelilingnya adalah hamparan rumput ilalang yang tinggi,cukup sejuk untuk dinikmati sambil sekedar ngobrol sejenak.

trek kedua kita mulai dari tempat pemberhentian tadi dengan medan tanah yang lumayan licin walaupun tanah itu kering ketika kita tapaki.badan serasa harus membungkuk terus karena medan memang lumayan cukup tinggi dan menanjak.disekitar juga pepohonan begitu minim,hanya semak belukar yang lebat disana sini.cuaca terik menambah tenggorokan cepat kering,jadi persiapan air memang harus lumayan extra untuk membasahi tenggorakan.

di pemberhentian kedua, disana terdapat area yang cukup luas untuk mengistirahatkan kaki setelah jalan menanjak,dipemberhentian kedua ini kita akan disuguhi oleh beberapa warga sekitar yang berjualan disana.mereka berjualan baso,makanan ringan,dan tentunya air mineral yang sangat kita butuhakan.lucu ya digunung ada yang jualan baso,mungkin kalau naik lagi bakal ada sevel atau alfamidi buat kita nongrong sambil minum softdrink dingin haha..?

 lalu setelah itu kita akan berjalan lagi untuk menuju puncak pas,seperti yang tadi saya katakan ,medan disini lebih cenderung menanjak,dengan trek tanah kering serta lumayan licin,dengan pepohonan yang minim membuat kita cepat lelah apabila cuaca sedang terik.
sejenak berdiri untuk mengatur nafas seraya membalikan badan,sejauh mata memandang kita akan melihat hamparan daerah jonggol dan sekitarnya yang hijau,pemandangan yang sangat indah dan menyejukan,diujung ujung batas pandangan kita memandang ada deretan bukit bukit membentuk seperti tanggul raksasa,kebetulan saat itu cuaca memang cerah sekali,jadi semua tampak begitu jelas dan elok.

di tanjakan menuju puncak pas adrenalin kita mulai diperkosa naik,dimana jalur yang kita akan lewati memang sangat extream bagi para pemula.yang disekelilingnya adalah semak belukar yang kalau kita tengok kebawah adalah jurang batu yang cukup tinggi.di trek ini jalur yang akan ditapaki adalah tanah dan batu-batu tajam,namun disana sudah disediakan tali untuk tambatan kita naik ke puncak.perlu usaha yang lumayan memang,untuk bisa berhasil naik.saat itu kebetulan lagi banyak pengunjung yang datang,sampai sampai kita harus antri untuk naik atau turun dari puncaknya.sempat ada anak kecil yang harus dipandu sama si ayah saat mau turun menggunakan tali,dari wajahnya terlihata ketakutan,namun seolah olah,oleh anak itu seperti dilawan rasa takutnya,dengan mimik muka yang memerah mengucur keringat seperti ingin mgeluarkan air mata.begitu kasihan melihatnya.

satu demi satu batu pijakan saya injak untuk bisa sampai dipuncak pas dengan bantuan tali yang sudah terpasang.walaupun harus menunggu giliran orang yang sebagian tidak sabaran untuk naik atau untuk yang ingin turun.yang menyedihkan disini masih saja ada pegunjung yang bertingkah bercanda konyol,dimana disitu adalah medan yang sempit karena banyak orang berdiri menunggu giliran bisa naik.mereka malah bercanda konyol dengan sok sok an,padahal apabila mereka terpleset kesamping bakal fatal akibatnya.

setelah melewati tanjakan dengan tali akhirnya sampai juga dipuncak pas,disana kita bisa melihat sekeliling kita adalah pemandangan yang menakjubkan,pemandangan hamparan yang hijau daerah Jonggol, yang akan kita lihat seluas mata memandang.
disana berdiri tiang bendera merah putih serta tanda ketinggian yang bertuliskan 875 mdpl,serta papan In memoriam.area di puncak pas begitu sempit,kurang lebih sekitar tiga meter luasnya dan memanjang agak menurun sedikit dan sekelilingya adalah jurang batu yang dibibir bibirnya ditumbuhi rumput perdu.agak tidak begitu kelihatan,kalau tidak kita amati sekali.maka harus berhati hati.setelah puas dan sebentar menyempatan berfoto,lalu saya beranjak turun,karena area begitu sempit apabila banyak orang yang naik dan berlama lama disana.

setelah turun kita langsung menuju kebawah ke pemberhentian pertama,disana dirasa tempat yang pas untuk beristirahat sambil makan bekal yang sudah kita bawa.setelah dirasa cukup istirahat,perjalanan dilanjutkan untuk menuju tempat awal kita berkumpul untuk mendaki.yaitu diwarung dekat parkir motor yang kita bawa,sambil ngobrol dengan ibu ibu yang jualan disekitar area.banyak pertanyaan saya lontarkan tentang gunung batu kepada ibu tersebut.dia bercerita,kalau gunung batu ini belum lama dibuka untuk umum,kata ibu itu baru dibuka sekitar lima bulan sejak awal tahun baru 2015 ini,dia mengatakan tidak tahu siapa yang membuka untuk umum,namun tau tau sudah banyak orang saja yang datang berkunjung.sampai sempat pada awal bulan mei ini,tepatnya tanggal 3 mei 2015,ada seorang pengunjung yang meninggal karena terjatuh dari puncak, selepas sesaat dia berfoto foto,kata dia pengunjung tersebut terpleset dan terperosok ke dalam jurang,memang kata ibu tersebut cuaca saat itu sedang hujan.korban meninggal ditempat karena mengalami luka serius dibagian kepala,karena pecah dan patah di bagian tangan dan kaki.sejak saat itu pihak kecamatan dan pihak yang terkait menutup area itu untuk pendakian,namun semua itu tidak dihiraukan oleh para pengunjung.contoh seperti saya.memang seharusnya tidak boleh,karena apabila ada resiko kecelakaan tidak ada yang bertanggung jawab.

kesan dan pesan serta komentar tentang gunung.gunung itu menurut saya pemandangannya sangat indah.bisa menjadi destinasi liburan akhir pekan murah dan dekat dari jakarta,karena bisa diakses secara gampang tanpa harus ngecamp.dan dengan ketinggian gunung sekitar 875 mdpl, sinyal Smartfren 4G LTE Advanced masih bisa dijangkau,dengan handphone smartfreen andromax, saya masih bisa mengupload foto foto hasil jepretannya ke media sosial miliknya.traveling cukup menggunakan handphone smartfren andromax semua kebutuhan eksis di sosmed saat perjalanan cukup teratasi.buat pecinta rock climbing mungkin ini juga bisa dijadikan arena climbing dialam bebas dengan tingkat kesulitan yang lumayan extream.
yang jadi permaslahan disini, menurut saya sebagai pecinta alam adalah,masih banyaknya pengunjung yang kurang peduli terhadap sampah yang dia hasilkan.contoh disana banyak ditulis "bawalah sampahmu",namun semua itu kelihatanya hanya sebuah tulisan semata, yang terpampang tanpa dihiraukan maksud dan tujuannya,karena diarea pendakian masih banyak ditemukan sampah botol bekas air mineral dan plastik plastik yang dibuang sembarangan.lalu disana masih ditemui juga bekas bekas aksi vandalisme,yaitu coret coret dengan menggunakan pilox atau sejenisnya dibatu batu di sepanjang terk pendakian.menyedihkan memang kalau dilihat.mungkin lima bulan sebelum dibuka untuk pendakian, tempat itu masih bersih dari sampah dan batu batu juga masih bersih dari coretan orang orang bodoh dan tolol, yang hanya ingin sekedar eksis.budaya ingin eksis namun bukan pada tempatnya masih menjadi ciri pendaki karbitan atau pendaki bodoh.
saran selanjutnya adalah saya kurang merekomendasikan untuk melakukan pendakian dalam jumlah besar dalam sekali naik.karena area puncak yang sempit  serta medan untuk naik juga terbatas lebarnya dan kadang masih adanya pengunjung yang toleransinya masih kurang,yang bisa menyebabkan kejadian yang fatal apabila kita lalai atau dipaksakan.
mungkin itu sedikit tulisan tentang perjalanan saya,semoga bisa menambah referensi liburan anda.dan bila ada salah kata atau ada hal yang tidak berkenan saya mohon maaf.

salam lestari,dan stop vandalisme

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun