Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kritik untuk Kelambanan Stimulus Ekonomi Indonesia

22 Juli 2009   06:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:55 246 0
Dalam resesi ekonomi ini dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun dalam kuartal I 2009 dan harga-harga komoditas terutama harga minyak jatuh merupakan pertanda pemerintah harus melakukan intervensi pasar tidak hanya tetap waktu tetapi juga tepat sasaran. Dengan rasio hutang Indonesia yang relatif masih sehat sebagai syarat utama, maka adanya pelaksanaan situlus ekonomi sehingga membebankan APBN Indonesia sampai defisit 2,5% tahun 2009 ini adalah hal relatif wajar.

Maka Indonesia harus mengadakan pembangunan di segala bidang terutama bidang-bidang yang langsung mengena di dalam perekonomian dan mempunyai dampak berlipat ganda terhadap produktivitas masyarakat. Stimulus ekonomi haruslah ditekankan pada pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, fasilitas produktivitas masyarakat, fasilitas pengembangan sumber daya manusia dan stimulus di dalam bidang teknologi. Sehingga ketika krisis sudah selesai, bangsa kita sudah siap bertarung di zona persaingan ekonomi dengan kekuatan penuh yang dipersiapkan tahun ini dan juga stimulus ini dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi secara sementara di dalam periode resesi ekonomi yang sangat langka ini.

Tetapi nampaknya jalan stimulus di Kantor Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan rada memble nih. Sudah pertengahan tahun tetapi yg jalan masih sangat sedikit. Birokrasi stimulus antara Depkeu dan K/L harus diperlancar dan akuntabilitasnya harus dijaga untuk mengatasi hal ini. Harus ada Biro Stimulus Pembangunan Ekonomi yg berada di bawah Menko Ekonomi dan Menkeu untuk memudahkan jalannya stimulus ekonomi. Penjalanan stimulus ekonomi Indonesia harus meniru China dimana efisiensi dan efektivitas sangat berbuah manis dan berdampak nyata serta dilaksanakan secara kuat pengawasan, tepat waktu, dan tepat guna dalam menggerakkan ekonomi nasional Indonesia.

Best Regard,

Ardianto P. Butarbutar

Menyediakan Konsultasi Usaha Gratis (Free Business Consultation)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun