Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Harga Karet yang Terus Melemah Seperti Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar

5 Desember 2014   17:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:58 89 0
[caption id="" align="alignnone" width="630" caption="PETANI KARET (http://www.jelajahriau.com)"][/caption] Alam yang asri, memberikan kesejukan sepanjang hari terlebih dipagi hari, oksigen yg dihembuskan setidaknya memberikan sumbangan sekitar 50 % perlindungan atmosfer di langit Sumatra. Aku selalu mengagumi kesejukan udaranya di pagi hari dan sepanjang hari. Satu anugerah dari Sang Pencipta yang selalu aku syukuri. Begitulah peran perkebunan karet di Provinsi Jambi dan Provinsi-Provinsi lainnya di Sumatra yg terdapat perkebunan karet di dalamnya. Berperan penting bagi kelangsungan hidup umat, baik itu umat manusia maupun seluruh umat yang ada di atas bumi, baik di bumi sumatra maupun di belahan bumi lainnya, karena sumbangan positif dari oksigen yang dihembuskan, memberikan manfaat yang luar biasa bagi bumi kita yang belakangan menangis karena adanya isu Global Warming atau pemanasan global disamping dengan manfaat utamanya yang memberikan kehidupan secara langsung kepada 70% penduduk Provinsi Jambi yang menggantungkan hidupnya dengan pohon karet atau perkebunan karet secara luas. Dimana para masyarakat ini adalah petani karet yang setiap hari mencari rezeki dengan menderes pohon karet. Bagi mereka yang bukan berasal dari daerah perkebunan karet mungkin tidak menyadari manfaat dari pohon-pohon ini karena memang mereka tidak secara langsung menikmati manfaatnya. Tapi bagi para petani karet, hidup dan matinya bisa dikatakan sangat bergantung dengan pohon-pohon karet ini. Para petani karet biasa menderes pohon-pohon karet ini setiap hari dengan memberikan waktu libur biasanya 2 hari dalam satu minggu, artinya waktu 2 hari itu digunakan untuk menderes pohon-pohon karet yang lain sementara yang lainnya lagi sedang diliburkan.Karet yang di deres petani akan mengeluarkan cairan putih yakni getah karet itu sendiri, yang menetes di mangkuk plastik yang telah disiapkan. Tetesan demi tetesannya rata-rata bertahan hingga 3-6 jam. Agar cepat mengental biasanya getah karet ini diberi cairan cuka, para petani karet di Jambi biasa menggunakan cuka bermerk 61 dan pupuk TS yang di larutkan dengan air. Apabila sudah membeku, dibeberapa daerah di Jambi getah yang membeku ini disebut dengan ''Lom''. Getah yang membeku atau lom ini dikumpulkan dan dijual biasanya 1 kali dalam satu minggu, dan rata-rata setelah mendapat 4 kali menderes. Yang mempengaruhi jumlah hasil dari menderes karet ini juga dipengaruhi oleh musim yang terjadi. Setidaknya ada 3 musim yang mempengaruhi.

  1. Musim panas akan mengakibatkan getah karet yang keluar sedikit karena karet mengalami trek sehingga getah yang terkumpul berkurang.
  2. Musim hujan getah karet yang keluar banyak namun petani karet harus berlomba dengan hujan itu sendiri karena apabila hujan datang tiba-tiba maka getah karet yang belum mengental akan hilang begitu saja terbawa air hujan.
  3. Dan yang terakhir adalah musim gugur, dimana daun yang berguguran akan mengurangi getah yang keluar secara drastis, hingga 60%.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun