Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mudik Lebaran dari Negeri Tetangga Akankah Menegangkan?

28 Agustus 2010   05:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:39 134 0
Wah, tak terasa kita sudah mau memasuki 10 hari terakhir Ramadhan. Itu artinya tradisi mudik atau pulang kampung, yang sepertinya hanya rutin dilakukan oleh warga Indonesia, akan mulai terjadi. Mudik tidak dibatasi oleh wilayah yaitu warga Indonesia yang tinggal baik di dalam maupun luar negeri akan pulang ke kampung halamannya masing-masing. Arus mudik akan mulai meningkat dari hari ke hari hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri. Diprediksi juga arus puncak mudik akan jatuh pada H-3 atau H-2 seperti tahun-tahun sebelumnya. Bisa dipantau melalui link ini http://www.rttmc-hubdat.web.id/rttmcnew/ atau http://ramadhan.kompas.com/

Dunia maya pun tak mau kalah meramaikan suasana mudik kali ini. Bisa dilihat diberbagai situs jejaring sosial seperti twitter, facebook, plurk, dll yang dimiliki oleh warga Indonesia baik tua ataupun muda. Mereka berlomba-lomba memasang status yang mendeskripsikan kegembiraan mereka yang begitu menanti-nanti kepulangan ke kampung halaman untuk merayakan hari kemenangan bersama sanak saudara tercinta.

Sama halnya dengan warga Indonesia di dalam negeri, kami yang tinggal di luar negeri pun tidak luput dari atmosfer mudik lebaran. Dari jauh hari telah memesan tiket, merencanakan dengan matang demi berlebaran di tanah air tercinta. Harga tiket melambung tinggi tak menjadi masalah asalkan tetap bisa mudik. Akan tetapi tampaknya suasana mudik lebaran akan terasa sedikit berbeda bagi warga Indonesia yang ingin pulang ke tanah air dari negeri tetangga, Malaysia.

Belakangan ini dikarenakan kesibukan kampus yang cukup padat, saya tidak terlalu mengikuti perkembangan berita antara tanah air dan negeri tetangganya yang beberapa saat lalu sempat menegang. Nah, menjelang masa libur lebaran ini mau tidak mau mengharuskan saya memantau situasi terkini dan terbaru mengenai dua negara ini. Hal ini saya lakukan demi keselamatan dan kenyamanan saat mudik lebaran nanti. Begitu terkejutnya saya akan pemberitaan di berbagai media yang memberitakan mengenai ketegangan yang sedang terjadi antara negeri tercinta dan tetangganya.

Kondisi Indonesia-Malaysia saat ini cukup miris, membuat saya mengelus dada dan menginstruksikan diri agar lebih banyak bersabar. Sebetulnya masalah-masalah yang timbul itu bisa diselesaikan dengan baik kalau saja tiap-tiap pihak mau sama-sama menyelesaikannya dengan kepala dingin tidak dengan amarah yang meletup-letup. Saya dan teman-teman pelajar maupun pekerja di negeri seberang ini sedikit merasa was-was menanti waktu mudik kami ke tanah air. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa situasi hubungan Indonesia-Malaysia sedang hangat-hangatnya. Bisa dilihat dari berbagai pemberitaan di media, baik yang sesuai dengan fakta maupun yang sengaja dilebih-lebihkan.

Begitu banyak pertanyaan melintas di benak saya mengenai ketegangan yang terjadi. Mempertanyakan kenapa semua ini bisa terjadi? Terlebih lagi kenapa semakin memanas di bulan suci Ramadhan ini yang seharusnya bisa dijadikan ajang memaafkan satu sama lain. Tidakkah kita mengetahui bahwa dalam Al-Qur'an Alloh Swt. berfirman :

Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Al Hujurat :13)
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun