Aku menetap di gubuk kesepian yang berlantera kegelapan
Setiap sarapan yang ditelan adalah nutrisi kesakitan
Hiburan kala senggang hanyalah pentasan kesunyian
Menyaksikan Air Mata yang menertawakan lucunya kegagalan
Menlantunkan musik cadas dengan orkestra tangisan
Di sudut pilu, kulihat seutas senyum dari kekecewaan
Diteriaknya "Selamat Datang Di Wahana Kegelapan"
Topeng bahagia berlalu lalang dalam setiap rutinitas hampa
Hati menjadi cangkang kosong bagi percintaan semata
Aku tidak bertahan hidup, lebih melanjutkannya hingga tewas tiba
Aku menamainya sahabat Lygo
Selebihnya tidak akan pernah berubah.
Jika memang ada yg berubah, aku telah lama sirnah.