Bapak melakukan kebiasaan tersebut sejak aku menginjak di bangku sekolah menengah pertama. Setiap sore hari setelah pulang kerja, Bapak selalu membawa sisa-sisa makanan dari dapur menuju kebun. Mulai saat itu aku membuntuti Bapak dan menyaksikan apa yang belum pernah aku saksikan.
Sampah makanan dari sisa kemarin, Bapak kumpulkan dan mencampurkan itu dengan seember tanah. Membiarkannya hingga tercampur lalu dimasukan itu ke dalam pot-pot bunga milik Mama yang sudah mulai layu. Mama yang mengetahui hal itu justru sangat bahagia karena setelah beberapa hari kemudian, bunga-bunga itu tumbuh menjadi indah lagi.
Dari sini aku paham bahwa Bapak telah menyelamatkan bumi dan juga hati Mama. Bagaimana bisa begitu, akan aku jelaskan berikut:
1. Pupuk Unik Cara Bapak
Karena Mama suka sekali dengan tanam menanam di kebun dan uang bulanan selalu kurang untuk membeli makan si anak hijau mama, Bapak memutar akal agar tanaman Mama dapat tumbuh serta dompet Bapak selalu aman. Bersamaan Bapak setiap hari melihat tumpukan sampah makanan yang tidak habis, membuatnya berpikir untuk mendaur ulang menjadi sebuah pupuk. Jika diamati, kegiatan Bapak termasuk upaya menyelamatkan bumi dengan mengurangi emisi karbon. Hal itu dikarenakan sisa makanan dapat menghasilkan gas metana dan membentuk rumah kaca bila tidak segera diatasi.
2. Pergi Bekerja Menggunakan Kendaraan Kantor
Jadi, Bapak selalu bekerja dengan dijemput dan diantar oleh kendaraan dan supir tempat Bapak bekerja. Selain uang jadi hemat, kegiatan Bapak juga mengurangi emisi karbon. Hal tersebut dibuktikan dari data yang dirilis oleh Our World Data pada tahun 2020 bahwa sektor transportasi menyumbang seperlima dari emisi karbon global atau sekitar 24 persen.
3. Hasil Tanaman yang Dipupuk dapat Dimakan
Balik lagi, karena Mama selalu menanam tanaman apapun termasuk sayuran, jadi Mama jarang membeli bahan masakan di pasar. Kalau dipikir, kegiatan Mama termasuk ekonomi sirkular. Bagaimana tidak, hasil sisa makanan di rumah dijadikan pupuk untuk tanaman di kebun lalu hasil kebun dimakan oleh sekeluarga. Secara tidak langsung Mama juga menyelamatkan dompet Bapak, 'kan, wkwkwk?
4. Recycle Makanan
Selain Bapak menjadikan sisa makanan menjadi pupuk, tak jarang juga sisa makanan itu dijadikan makanan kembali. Aku sangat suka bila Bapak mulai memasak di dapur, karena jujur, masakannya sangat enak. Apalagi nasi goreng sisa semalam. Selain enak, menyelamatkan bumi, juga bantu Mama juga.
5. Makan Dihabisin, Nanti Ayamnya Mati
Kalimat itu selalu berulang kalau aku, kakak, dan adikku tidak habis pas makan. Padahal kalau dipikir, aku saja tidak pernah memelihara ayam, kenapa bisa mati? Karena aku takut ayam tetangga yang mati, akhirnya memakan habis semua makanannya. Namun, setelah beranjak dewasa aku mulai sadar bahwa itu adalah kalimat penyelamat bumi dari Bapak. Selain itu Bapak mengajariku untuk selalu menghargai setiap perjuangan para petani.
6. Apa Itu Kantung Plastik?
Setiap sore Bapak selalu memberikan oleh-oleh ketika pulang kerja. Selalu aku diberikan buku untuk dibaca dan juga roti pandan dengan es cokelat. Romantisnya Bapak selalu menggunakan tas kain yang dibuat oleh ibu dari kain-kain bekas. Kata Bapak, selain mengurangi sampah plastik, juga lebih ringkas dan enak dibawa ke mana pun. Dibuat dengan cinta memang mengagumkan, 'kan?
7. Lampu Selalu Mati
Kebiasaan aneh Bapak selanjutnya adalah mematikan seluruh lampu yang ada di rumah ketika hendak tidur. Sedari aku kecil, mematikan seluruh lampu saat waktu tidur adalah sebuah keharusan. Bapak selalu mengajarkanku untuk menghemat energi listrik. Selain itu agar rumah selalu tampak gelap dan maling tidak berani masuk, 'kan, wkwkwk?
8. Minggu Sepeda
Kegiatan Bapak selanjutnya tidak aku anggap aneh karena aku juga menyukainya. Bersepeda setiap hari libur di pagi hari. Kata Bapak itu dapat membantu tubuh agar lebih sehat. Setelah seminggu bekerja terus menerus, badan juga harus tetap terjaga.
9. Bye Sampah Bakar
Selanjutnya kegiatan Bapak yang membuatku terkejut adalah membuang sampah ke tempat pembuangan sampah yang nantinya akan di daur ulang. Bapak tidak pernah membuang sampah lalu dibakar karena akan membuat polusi udara juga mengakibatkan efek rumah kaca. Hasil dari sampah yang didaur ulang, menghasilkan barang yang bernilai jual. Salah satu hasil sampah yang aku beli adalah sisir.
10. Daur Ulang ala Bapak
Terakhir cara unik Bapak mengurangi emisi karbon adalah membuat barang-barang unik dari sampah yang ada di gudang. Pernah suatu ketika pengki Mama rusak dan Bapak menahan Mama untuk tidak membeli baru. Alhasil dibuatnya pengki dari sisa sampah besi dan tempat handuk. Hasilnya sangat keren, Mama sampai mengagumi kekreaifitasan Bapak.
Sedihnya, saat aku memasuki kelas akhir sekolah menengah atas, Bapak pergi selamanya. Kebiasaan yang dulu aku anggap aneh, terhenti begitu saja. Karena itulah sekarang aku masuk di jurusan Agroteknologi untuk melanjutkan misi dari almarhum Bapak. Agar tanaman Mama tetap tumbuh, uang aman, dan bumi pun sehat.
Sekarang, aku membuktikan bahwa aku dapat melanjutkan misi Bapak dengan cara menghitung emisi karbon lewat karbon kalkulator di website jejakkarbonku.id. Setelah menghitung, aku terkejut karena emisi yang aku hasilkan sangat banyak. Karena aku sudah jarang bahkan tidak melakukan kebiasaan aneh dari Bapak. Selain aku, kalian juga dapat menghitung seberapa banyak emisi karbon yang dihasilkan. Jadi, apakah kalian siap untuk melakukan pengurangan emisi karbon setelah melihat hasilnya?
Kita semua memiliki peran dalam menjaga keberlanjutan bumi ini. Dengan tindakan sederhana seperti menggunakan transportasi umum, mendaur ulang sampah, dan menghabiskan makanan, kita bisa berpartisipasi dalam menyelamatkan bumi ini. Mari kita bersama-sama melanjutkan misi Bapak dan menjadi penyelamat bagi keluarga dan bumi ini. Dengan melakukan hal-hal kecil tersebut, kita dapat memberikan dampak yang besar bagi masa depan planet kita.