Lari bukan hal yang asing bagiku. Aku mengenalnya semenjak balita. Bukan melebih-lebihkan lho, tapi memang seperti itulah kenyataannya. Aku ingat Mama dulu pernah cerita, aku termasuk anak yang terlambat perkembangannya. Di saat anak-anak lain sudah bisa jalan sebelum atau pas usia satu tahun, aku malah baru belajar melangkahkan kaki ketika umurku satu tahun lebih. Tapi yang nggak Mama sangka, ketika aku telah fasih berjalan kesana-kemari, aku pun makin piawai berlari. Kata Mama, sejak itu bagiku tiada hari tanpa berlari. Di sisi lain baginya, tiada hari tanpa mengejarku, hihihi... baik lari-lari di dalam rumah maupun di luar rumah. Lututku berdarah atau lecet itu hal biasa. Tenang, ada Mama tersayang yang sigap mengobati. (ʃƪ'⌣')♥