Mungkin dalam benak Anda sering terlintas pertanyaan, mengapa bisa ada orang di satu sisi yang merasa senang dan ikhlas ketika harus bekerja dengan disiplin, namun di sisi lain ada yang merasa terbebani dan merasa kesenangannya terampas ketika harus berdisiplin kerja. Ada orang yang bisa konsisten rajin menggali potensi diri dan memaksimalkannya, namun ada pula orang yang menyia-nyiakan potensi dalam dirinya dan konsisten malasnya. Apa yang menentukan perbedaan dalam tindakan manusia? Bagaimana cara merubah perilaku buruk yang sudah mendarah daging menjadi perilaku baik yang bisa terus dibiasakan? Dahulu pertanyaan-pertanyaan ini sungguh membuat rasa penasaran saya bangkit dan ingin segera mencari tahu jawabannya. Dari beberapa buku yang pernah saya baca, kenudian dari beberapa teman yang saya ajak ngobrol dan saling curah gagasan (brainstorming), dipadukan dengan beberapa pengalaman yang saya alami, akhirnya saya menemukan satu hal yang pasti, yaitu semua yang kita lakukan, kita lakukan karena sebuah alasan. Entah kita sadar atau tidak menyadari alasan tersebut, tak diragukan lagi alasan itulah yang menjadi kekuatan motivasi buat kita dan menjadi trigger atau pemicu dibalik semua perilaku kita. Kekuatan inilah yang memengaruhi setiap aspek kehidupan kita. Apakah Anda ingin tahu, kekuatan apakah itu?