Karena aku bukanlah orang baik-baik,
Aku banyak berpikir dan melakukan hal busuk
Aku tak mau menghibur diriku sendiri dengan meminta ampun dan petunjuk pada-Nya lalu merasa suci seketika,
Merasa diampuni, lalu semena-mena menyimpulkan bahwa aku layak disayang Tuhan,
"Busuk mah busuk aja," pikirku,
Bahkan hati bangsatku ini masih saja sok baik, berharap pengakuan kebejatan ini membawaku menjadi diri yang lebih baik, betapa sombong, betapa munafik,
Aku tak tahu bagaimana Ia bekerja,
Tapi kurasa Tuhan hanya milik orang baik-baik,
Si bejat tak usah berdoa, bergerak saja sendiri,
Kalau gagal, jangan bertambah tolol, sadari bahwa gerak tubuh kita yang kecil dan bodoh ini nyatanya tak sejalan dengan arus nasib,
Â
Dan ketika berhasil, jangan terlalu besar kepala, mungkin hanya kebetulan.