Kegemaran membaca telah mengantarkan Ali Audah sebagai penerjemah Arab-Indonesia pertama yang selalu dikenang oleh dunia khususnya Indonesia. Sejak kecil ia sangat gemar membaca, kemampuan belajarnya keras, ia belajar sendiri, membaca buku apa saja, dan selalu menuliskan apa yang ia baca. Meskipun sekolahnya hanya sampai kelas II Madrasah namun, Ali Audah tetap gigih belajar sendiri atau otodidak dengan membaca banyak buku apalagi dekat rumahnya terdapat perpustakaan nasional yang menjadi tempat ia menghabiskan waktu untuk membaca banyak buku.
KEMBALI KE ARTIKEL