Obat habis. Semuanya, dari yang murah sampai mahal habis. Orang desa dilanda pusing berkepanjangan yang masal dan masif. Warung-warung kelontong pemiliknya bingung, antara ingin menyisihkan sedikit obat untuk mereka atau menjualnya saja pada orang desa. Stok baru belum akan datang sampai kira-kira bulan depan. "Obat habis" tertulis di depan setiap warung kelontong. Tulisannya biasa saja, warna hitam di atas kertas putih yang baliknya habis digunakan.
KEMBALI KE ARTIKEL