Sebuah percakapan menjelang imsak di Ramadhan 1445 H, saya iseng bertanya pada Ibu, "Kenapa anak perempuan begitu berharga di dalam adat istiadat masyarakat Minangkabau?" Ibu memberikan jawaban yang cukup ironi tentang bagaimana kita memang "berharga" dalam artian senilai dengan harga nyawa dalam hak untuk mewarisi harato pusako tinggi.
KEMBALI KE ARTIKEL