Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud Pilihan

Mencapai Prestasi Optimal dengan Layanan Fokus Maksimal: Cerita Mahasiswa BK UNNES di SMPN 24 Semarang

2 Desember 2024   17:15 Diperbarui: 2 Desember 2024   17:18 22 1

Pendidikan adalah kunci utama dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan hidup. Di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat, dunia pendidikan harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Salah satu pendekatan yang semakin banyak diterapkan adalah layanan bimbingan dan konseling yang berfokus pada pengembangan potensi individu. Melalui layanan ini, siswa tidak hanya dibimbing dalam aspek akademik, tetapi juga dalam pengembangan karakter dan keterampilan yang akan mempersiapkan mereka untuk sukses di masa depan. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana inovasi layanan RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan) yang diterapkan oleh mahasiswa Bimbingan dan Konseling UNNES di SMPN 24 Semarang, memberikan dampak positif bagi prestasi dan perkembangan siswa.

Awalnya kami melakukan wawancara kepada 5 orang anak yang memiliki masalah dalam belajar.  Setelah kami melakukan wawancara, hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas anak kelas 9 SMPN 24 Semarang memiliki hambatan dalam berkonsentrasi ketika belajar di kelas. Sehingga kami berinisiatif memberikan layanan kepada salah satu kelas anak yang kami wawancarai, yakni kelas 9C SMPN 24 Semarang. Kami memberikan layanan dengan topik "Fokus Maksimal, Prestasi Optimal". Dengan diberikannya layanan ini, kami berharap dapat membantu anak-anak yang kami berikan layanan untuk mengatasi masalah konsentrasi belajar di kelas, sehingga dapat mencapai prestasi yang optimal.

Layanan dilaksanakan pada hari Jum'at, 8  November 2024 pukul 10.00 WIB. Layanan ini kami buka dengan berdo'a dan juga perkenalan untuk membangun hubungan yang baik di antara kita. Selanjutnya kami melakukan ice breaking "sebut warna", ice breaking ini berguna untuk meningkatkan konsentrasi sesuai dengan topik layanan yang ingin kami berikan. Anak-anak kelas 9C sangat antusias ketika kami melakukan ice breaking. Setelah melakukan ice breaking kami memberikan layanan menggunakan metode pembelajaran PBL (Problem Based Learning). Dengan menggunakan metode pembelajaran PBL dapat membuat anak-anak menjadi lebih paham tentang materi yang kami berikan.

Layanan kami dimulai dengan memberikan power point yang berisi video dan gambar-gambar yang menarik perhatian anak-anak dilanjutkan dengan pemberian LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Anak-anak diminta untuk berkelompok berisi 4 anak dan diminta mengisi Mind Mapping yang ada didalam LKPD yang sudah diberikan. Pada saat pengerjaan, anak-anak sangat antusias dengan karya yang mereka buat. Banyak macam jawaban yang diberikan anak-anak seperti gambar yang menarik, tulisan tangan yang rapi dan lain sebagainya. 

Setelah 10 menit waktu pengerjaan, anak-anak mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Setelah itu, sesi tanya jawab pun dibuka, memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menggali lebih dalam dan memberikan masukan atas materi yang telah disampaikan. Kami mengajak siswa memberikan apresiasi kepada kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik. Tak lupa kami juga menyampaikan beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dan dioptimalkan dalam proses pembelajaran ke depan.

Sebelum mengakhiri pertemuan, kami mengingatkan siswa untuk terus mengembangkan pemahaman dan keterampilan yang telah dipelajari, serta memberikan motivasi agar mereka tetap semangat dalam mengikuti pelajaran. Layanan sudah kami buka dengan berdo'a, maka kami tutup juga dengan berdoa bersama. Karena anak-anak kelas 9C yang sangat antusias dalam memgikuti layanan, akhirnya kami memberikan snack sebagai bentuk apresiasi kepada mereka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun