Air adalah jenis Energi Baru Terbarukan (EBT) yang berasal dari sumber daya alam. Dilihat secara kuantitas, ketersediaan air di dunia memang tidak akan berkurang karena air mengalami siklus perputaran dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi melalui beberapa tahap. Namun, persoalan air tidak dilihat secara kuantitasnya yang melimpah melainkan secara kualitas, kurangnya ketersediaan akan air sanitasi (air bersih) dapat menimbulkan kesenjangan antara permintaan dan penawaran. Peran air sangat penting untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Ketersediaan air bersih di berbagai daerah memiliki tingkatan yang berbeda dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu sebagai berikut:
1. Iklim
Kondisi iklim sangat mempengaruhi ketersediaan air bersih di suatu wilayah. Daerah dengan curah hujan tinggi cenderung memiliki banyak air begitu pula sebaliknya.
2. Geologi
Batuan geologi yang dapat menahan air dan dapat muncul ke permukaan bumi adalah Akuifer, batuan terpenting yang terkait dengan ketersediaan air bersih di suatu wilayah.
3. Polusi
Pencemaran air inilah yang menyebabkan air bersih menjadi air kotor yang tidak dapat digunakan. dapat berupa sampah, kotoran, atau minyak yang masuk ke dalam air bersih dan menjadi beracun ketika dikonsumsi.
4. Abstraksi
Abstraksi air adalah penggunaan air tanah untuk supply air. Pengambilan air tanah yang berlebihan menyebabkan drainase tanah dan berakhir dengan penurunan muka tanah.
5. Infrastruktur
Kurangnya infrastruktur menyebabkan banyak daerah tidak menerima air yang cukup, yang sering menyebabkan krisis air.
6. Kemiskinan
Kemiskinan membuat para warga susah untuk mendapatkan air bersih.
Selama kehidupan berlangsung kenyataan bahwa air hujan yang jatuh jarang digunakan atau dirasa perlu untuk ditampung, padahal air hujan yang berada di atas atap maupun yang jatuh langsung ke lahan dapat ditampung.Â