Kenangan......
Andrew memandangi wajah Kinanti yang sepertinya mulai saat ini harus dipanggilnya Emi , wanita yang dicintainya itu masih tertidur lelap di pelukannya . Raut wajahnya damai dan Andrew tersenyum melihatnya . Ingatannya lalu kembali ke satu tahun yang lalu , saat pertama kali dia bertemu dengan Kinan .
"Ini Pak , sekalian saya bayar buat Misternya ini , daripada Bapak gak ada uang kembaliannya" , Kinan menyodorkan selembar uang dua puluhribu pada penjual cinderamata di pasar seni Sukowati . Saat itu Andrew mau membeli sebuah kalung untuk keponakannya yang merengek sedari tadi .Kinan lalu berjongkok dan tersenyum pada Claire-keponakannya .
"Untuk gadis cantik ini...." , ucapnya lalu mengusap pipi Calire dengan lembut . Dia lalu berdiri lalu tersenyum pada Andrew dan bergegas pergi . Saat itu Andrew hanya terpana , melihat sikap spontan Emi .
"Ikuti dia dan cari tahu dimana dia tinggal" , perintah Andrew pada asistennya . Asistennya mengangguk lalu bergegas mengikuti Emi .
Kinan yang tak pernah membayangkan bahwa sikapnya itu membuat Andrew jatuh hati hanya bisa terpana saat mendapati Andrew di depan rumah kosnya saat dia akan berangkat kerja . Andrew tersenyum saat melihat Kinan.
"Hai....masih mengingatku?" , sapa Andrew . Kinan mengangguk , tetapi wajahnya masih tampak bingung .
"Yang kemarin di Sukowati sama anaknya kan?" , tanya Kinan membuat Andrew tersenyum .
"Claire menyampaikan salamnya untukmu , dan dia keponakanku , bukan anakku " , jawab pria itu .
"Oh.....terus ada apa ya anda kesini?Darimana anda tahu tempat tinggal saya?" .
"Namaku Andrew...panggil saja Andrew....dan darimana aku tahu tempat ini....tak usah terlalu dipikirkan Kinanti . Aku hanya ingin mengenalmu....bolehkan?" , tanya Andrew sambil menyodorkan tangannya . Kinan melirik sekilas tangan Andrew , berpikir sesaat lalu.....
"Boleh" , jawab Kinan sambil menjabat tangan Andrew dan senyumnya merekah .
Sejak saat itu Andrew sering hadir dalam hari-hari Kinan . Dia tak pernah berhenti menunjukkan perasaannya pada wanita itu . Bahkan saat dia tahu seorang pria telah mencuri hati Kinan , dia tetap tak mau mundur , dan tetap berada disisi Kinan . Kinan sering kehabisan akal melihat tingkah Andrew untuk merebut hatinya , tetapi Kinan juga tak bisa memungkiri bahwa Andrew-lah yang menghiburnya saat dia terpuruk karena Pras .
"Pras meninggal Druu...." , ucap Kinan sambil terisak dalam pelukannya . Pria itu hanya bisa memeluk erat tubuh Kinan . Dia turut merasakan pedih hati yang dirasakan oleh Kinan , hatinya remuk redam saat melihat airmata yang tak berhenti mengalir di pipi Kinan . Dia juga tak bisa berbuat apa-apa saat melihat senyum di wajah Kinan yang selalu dia rindukan itu menghilang .
"Kita nikah aja Kinan....kamu dan aku . Aku janji bakal selalu jaga kamu , aku bakal bahagiain kamu , akan kulakukan apa aja untuk bikin kamu tersenyum " , ucap Andrew saat mengantar Kinan ke bandara untuk pulang kembali ke Malang .
Kinan menatap Andrew lembut lalu mengulurkan tangan dan meletakkannya dipipi pria itu . Pria yang sudah disayanginya seperti sahabatnya sendiri .Pria yang selama ini menemaninya dan berusaha menguatkannya dengan cara apapun . Dia menghela nafas sesaat lalu perlahan tersenyum . Senyum yang tulus dari dasar hatinya , dan Andrew melihat itu .
"Gak perlu dengan nikahin aku Dru...kamu tetap selalu bisa membuatku tersenyum", ucap Kinan lalu perlahan dia mencium pipi Andrew lembut dan memeluk pria itu erat .
"Tapi tawaranku ini berlaku selamanya Kinan,aku akan selalu menunggumu..." , bisik Andrew lembut .
Mereka berdua sama-sama tersenyum saat mendengar kata-kata itu .
Tak pernah Andrew bayangkan bahwa hari itu akan datang juga . Hari dimana dia mendapati Kinan bersanding disampingnya setelah dia selesai mengucapkan ijab . Wanita yang dicintainy itu tampak cantik dalam balutan gaun putih sederhana .
"Selesai acara , aku ingin kau segera mengatur jadwal untuk perubahanku . Semuanya Andrew....aku ingin berubah....semuanya" , bisik Kinan saat Andrew memeluknya . Pria itu tertegun sesaat mendengar nada bicara Kinan lalu melepaskan pelukannya dan menatap mata wanita didepannya itu .
"Ki..." , kata-kata Andrew tertahan saat melihat sorot mata Kinan .
"Ems....kita baru selesai akad , kamu gak ingin...".
"Gak , aku gak mau apapun , aku cuma ingin kamu memenuhi janjimu padaku . Bahwa kamu akan mengikuti semua syarat yang sudah aku tulis dalam surat kontak kita kemarin" , ucap Kinan tegas membuat Andrew hanya menghela nafas lalu mengangguk .
"Baiklahhh...setidaknya ijinkan aku berfoto dengan istriku...walau ini sepertinya akan menjadi satu-satunya foto pernikahan kita" , Andrew memberi isyarat pada photographer yang sudah disewanya dan tanpa peringatan dia mencium bibir istrinya dengan lembut yang langsung saja diabadikan oleh photographer itu .
"Selamat berbahagia istriku Emi.....sekarang kamu resmi menjadi Nyonya Andrew " . Andrew tertawa lebar lalu memeluk Kinan erat . Dia tak tahu apa yang terjadi pada Kinan sebenarnya , tetapi dia akan segera mencari tahu apa penyebab perubahan sikap wanita yang dicintainya itu .
Andrew berjanji dalam hati , " Akan aku bawa kembali Kinantiku....walau aku harus mengorbankan semuanya untuk itu" .
-dinar-201112-
p.s: setelah ini nama Kinan akan berganti Emi . Sampai kapan Kinan akan mati......takkan pernah ada yang tahu .