Saat Semua Tak Sama Lagi
Gak banyak yang berubah sebenarnya dalam hidup Kinanti selama ini . Dia masih tetap menjalani harinya dengan baik . Masih bekerja sebagai staff admin di salah satu perusahaan di kota Malang . Masih sering hang out bareng teman-temannya . Benar-benar tak ada yang berubah sebenarnya dalam hari-hari yang dijalani wanita berusia 26 tahun itu .
Tetapi yang tak nampak sebenarnya adalah yang nyata adanya . Setiap hari setelah dia pulang dari segala aktifitasnya diluar sana , airmata yang sama masih saja menetes di pipinya . Airmata yang mengalir sejak setahun setengah tahun yang lalu .
"Hai Pras...." , sapa Kinan pada sebuah foto yang terletak di meja riasnya . Dia baru saja memasuki kamar kosnya . Jarum jam menunjukkan pukul sembilan malam kurang sepuluh menit . Kinan tersenyum pada pria difoto itu .
"Udah setengah tahun berlalu dan kamu masih aja diam disitu?" , tanyanya sambil duduk di kursi riasnya dan memandangi foto itu .
"Apa gak ada hal yang bisa kamu lakukan selain tersenyum padaku dari foto itu ? Nyari aku kek atau setidaknya mimpiin aku " , lanjutnya .
Kinan terdiam sesaat setelah mengatakan itu , lalu menggeleng-gelengkan kepala .
"Lama-lama aku gila kalau kayak gini terus ....." , ucap Kinan lalu beranjak dari duduknya . Melepaskan pakaian kerjanya dan segera masuk ke kamar mandi .
***
Hidup memang tak sama lagi sejak Pras pergi meninggalkan Kinanti . Cinta tulus yang baru tumbuh dihati wanita itu dipaksa harus menerima kenyataan bahwa mereka takkan bisa bersama . Pras pergi meninggalkan dunia ini dan Kinan harus bisa menerimanya .
Dia memang belum pernah bertemu dengan Pras secara langsung , karena hubungan mereka terpisah jarak yang begitu jauh . Kinan berada di Denpasar sedangkan Pras saat itu tengah berada di Jakarta . Selama mengenal Pras , mereka hanya saling berkirim pesan singkat dari ponsel masing-masing dan saling bertukar foto masing-masing . Ya , ini memang perjodohan , dan Kinan sudah jatuh cinta pada Pras sejak melihat fotonya pertama kali . Walau tak berani berharap banyak , tetapi Kinan tetap berusaha mencari cara agar mendapatkan hati Pras . Hingga hari itu tiba . Hari dimana sebuah pesan masuk di ponsel Kinan . Pesan yang berasal dari nomer ponsel Pras , dan mengabarkan bahwa Pras telah tiada meninggalkan permintaan maaf dan pernyataan cintanya untuk Kinan . Kinan shock seketika , hatinya hancur . Berani-beraninya Pras pergi meninggalkan dia dengan cara seperti itu . Berani-beraninya Pras tak pernah mengatakan apapun tentang penyakitnya , yang hingga detik ini pun Kinan tak pernah tahu apa sebenarnya penyakitnya . Sahabat Pras yang mengenalkan mereka berdua pun juga tak tahu apa-apa . Dia mengatakan bahwa Pras benar-benar merahasiakan segalanya dari mereka semua .
Kini Kinan dipaksa hidup sedangkan hatinya memilih untuk tak hidup lagi . Dia ingin pergi ke tempat Pras berada , tetapi agamanya , hatinya , dan logikanya mengatakan sebaliknya . Dia harus bertahan sambil mencoba ikhlas . Entah sampai kapan . Mungkin saat cinta yang lain muncul kembali .
**
"Mbak Kinan , kamu besok ke Surabaya ya!Ada meeting ma Bu Melanie , soal program baru " , ujar Yani teman sekantornya . Kinan tersenyum lalu mengangguk .
"Ada lagi Ibu Yani?" , tanya Kinan menggoda membuat Yani tertawa kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya .
"Sementara itu aja , Mbak berangkat naik apa?" , tanyanya .
"Aku naik kereta aja Ni , murah ini , daripada naik bis . Lagian Malang Surabaya kan deket" .
"Hmmmm..okeh deh , ntar aku mintain Mas Andre jemput Mbak besok buat ngenter ke stasiun ya" .
"Sippp....makasih adikku" , Kinan memberikan ciuman jauh untuk Yani sebelum kembali sibuk dengan pekerjaannya .
*
Hari ini usai sudah meeting dengan Kepala Accounting di perusahaan tempatnya bekerja , masih ada empat jam tersisa dari jadwal kereta terakhir untuk pulang ke Malang . Kinan memutuskan untuk pergi berjalan-jalan di Mall City Of Tomorrow atau yang biasa disebut Cito . Setidaknya dari situ , dia bisa naik dari stasiun Waru daripada harus jauh-jauh ke stasiun Wonokromo .
Sudah hampir dua jam dia berkeliling Cito , berbelanja beberapa pakaian dan oleh-oleh untuk orang kantor sebelum memutuskan untuk naik ke foodcourt Cito . Kinan berkeliling foodcourt untuk memilih menu apa yang akan disantapnya saat matanya mengenali wajah yang tak asing dalam ingatannya . Wanita itu berhenti berjalan , sambil mengerjap-ngerjapkan matanya tak percaya . Mengira itu hanya halusinasi . Tapi wajah dengan senyum kecil itu benar-benar ada didepannya . Duduk tak jauh dari tempatnya berdiri . Tanpa sadar Kinan melangkah mendekat ke meja tempat pria itu duduk bersama beberapa orang yang sepertinya teman-temannya . Lalu semua terasa nyata bagi Kinan saat pria itu tersadar akan kehadiran Kinan dan balas menatapnya . Pria itu langsung berdiri dari kursinya . Membuat teman-temannya terkejut . Tapi Kinan dan dia sama sekali tak memperdulikan itu .
"Pras....?" , tanya Kinan dengan tatapan tak percaya .
"Kinan" , Pras balik menyapa . Tetapi tatapan pria itu tampak sedikit ketakutan dan entah mengapa dimata Kinan , sepertinya Pras sedikit salah tingkah dengan pertemuan ini .
"Kamu....masih hidup....." , ucap Kinan lirih . Tak terasa airmata menetes turun di pipinya.
~~~~~~~~
p.s : lagi nyoba bikin cerbung . semoga bisa kelar sampai akhir ya critanya ^^ . Thx buat yang uadah baca , apalagi kalo komen . Makasihhhh
-dinar-111112-