Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Mitos-mitos Kesehatan yang Beredar di Masyarakat

5 Januari 2024   11:17 Diperbarui: 5 Januari 2024   11:31 273 0
Secara sederhana mitos merupakan cerita cerita di masyarakat yang belum jelas dan tanpa bukti konkrit mengenai fakta nya namun banyak kalangan yang mempercayainya .

Mengenai mitos - mitos kesehatan yang kian beredar di masyarakat, kerap sekali memberi petunjuk petunjuk yang salah , sehingga sebagian masyarakat menerima dampak dari ketidak valid-an berita-berita mengenai kesehatan. Agar menghindari kerugian dalam beberapa pihak sudah semestinya kita harus mengetahui fakta fakta sebenarnya dari informasi yang beredar, terlebih lagi dalam Informasi kesehatan, karena ini akan menunjang kesejahteraan suatu bangsa.


Masyarakat mempercayai mitos karena diturunkan secara lisan dalam bentuk berita, nasehat, dan anjuran

Ketika mitos kesehatan tersebar, kurangnya fakta medis dapat menyesatkan dan menyesatkan masyarakat. Biasanya orang mempercayai beberapa mitos, tidak hanya satu melainkan banyak.

Dalam beberapa kasus, masyarakat masih mempercayai mitos-mitos yang diwariskan nenek moyang hingga saat ini. Bukan hanya soal ilmu gaib, tapi juga soal kesehatan. Kebenaran perbedaan pendapat mengenai penyakit ini tidak dapat dibenarkan. Akibatnya, terdapat kebingungan dalam pemahaman kita tentang  penyebab dan praktik penyakit.

Oleh karena itu, anggapan yang  belum benar  harus segera dibuktikan dengan fakta penyakit dan kebiasaan yang sering terdengar, jangan sampai hanya menjadi mitos belaka.

Kenapa banyak sekali mitos Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan menimbulkan banyak takhayul yang mudah dipercaya di kalangan masyarakat. Parahnya lagi, fakta  kesehatan  jarang  dipercaya  masyarakat. Silakan baca petunjuk di bawah ini untuk menghindari kesalahan dalam menjaga kesehatan Anda!
 Setiap hari Anda menerima segudang informasi  dari berbagai sumber, antara lain media sosial seperti Facebook, Twitter,  Instagram,  berbagai media cetak, dan media elektronik lainnya.
Namun informasi tersebut belum tentu benar, apalagi jika tidak didukung oleh data yang bermakna.

Oleh karena itu, informasi selalu mengandung mitos dan fakta. Kemajuan teknologi dan informasi seharusnya  meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat serta meningkatkan  kesehatannya.
Namun kemajuan informasi kesehatan dan teknologi kedokteran nampaknya belum mampu menghilangkan mitos-mitos kesehatan palsu yang selama ini  diyakini masyarakat umum bahkan  sebagian dokter.

 Cara membedakan mitos dan fakta

 Membedakan mitos dan fakta sangat penting untuk mengambil keputusan yang tepat. Orang Indonesia sudah terbiasa dengan kata sakit panas dalam dan masuk angin.
Sebenarnya kedua jenis penyakit ini tidak ada dalam dunia medis.

Berikut beberapa mitos dan fakta mengenai penyakit yang umum terjadi di masyarakat:

 *Panas dalam

Mitos : Demam dalam adalah suatu kelainan fisik akibat makan gorengan, pemberian panas, dan minum es krim.
Fakta: Dalam terminologi kedokteran, istilah penyakit demam dalam tidak pernah ada. Kondisi ini secara medis didefinisikan sebagai sekelompok gejala yang mempengaruhi mulut, tenggorokan, dan sistem pencernaan. Istilah panas dalam  juga diduga diciptakan karena gejalanya menyebabkan tubuh menjadi panas.

* Masuk Angin

 Mitos: Masuk angin
 Fakta: Secara medis, tidak ada  yang namanya masuk angin. Masuk angin adalah berbagai penyakit dengan gejala seperti sakit kepala, mual, muntah, dan sakit perut. Bagi masyarakat Indonesia, kerokan merupakan salah satu pengobatan alternatif untuk meredakan gejala masuk angin. Faktanya, menggosok atau menekan  permukaan tubuh  menyebabkan rasa nyeri pada kulit. Warna  kulit juga merupakan tanda pecahnya pembuluh darah kecil (kapiler) di bawah permukaan kulit. Hal ini sebenarnya berbahaya. Hal ini karena pembuluh darah yang pecah dapat menampung bakteri, yang dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan infeksi lokal serta penyakit yang lebih serius.

Selain 2 mitos yang sudah kita bahas diatas, berikut penjelasan terkait tentang kesehatan yang beredar di masyarakat:

1. Makan Telur Bikin Bisulan

Kalimat seperti, "Awas, jangan makan telur banyak-banyak, nanti bisulan!" merupakan mitos tentang kesehatan yang tak perlu dipercaya.

Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik dikonsumsi untuk membantu memenuhi kebutuhan protein tubuh. Siapa yang bisa menolak kenikmatan telur, apalagi jika disajikan sebagai salah satu pilihan menu sarapan karena kandungan protein dan lemak dalam telur dapat membuat kita kenyang lebih lama. Proses memasaknya yang sederhana dan cepat, serta dapat diolah  dan dikreasikan dengan berbagai cara antara lain  seperti telur dadar, telur ceplok, omelet, sosis telur, martabak telur dan telur gulung. Telur juga bisa menjadi pendamping lauk nasi atau campuran dalam mie, sup, salad, dan masakan lainnya. Selain itu telur dapat dikreasikan juga sebagai makanan penutup seperti puding telur, dan kue kue dengan berbahan dasar telur. Karena selain banyaknya kandungan gizi dan olahan yang dibuat dari sebutir telur sehingga menjadikannya salah satu bahan masakan yang sangat  populer dikalangan anak anak sampai orang dewasa . Sehingga sebaiknya telur selalu ada didapur untuk memenuhi gizi sehari hari

Namun mengonsumsi telur dalam jumlah yang banyak disebut-sebut dapat menyebabkan bisul sehingga sering kali dihindari atau bahkan dijauhi. Apalagi jika anak-anak memakannya. Oleh karena itu, sering beredar rumor dimasyarakat  bahwa orang tua tidak boleh memberikan telur terlalu banyak kepada anaknya.
Pertanyaannya adalah apakah asumsi ini benar.Atau itu hanya mitos belaka?
Mari kita luruskan faktanya.

Meski telur terkadang dianggap sebagai kambing hitam penyakit bisul, namun telur sendiri merupakan makanan yang mengandung  jenis protein dan sumber kalori yang baik. Telur mengandung protein hewani yang berkualitas tinggi yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan. Protein dalam telur juga membantu memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan membangun jaringan baru.Telur juga mengandung hampir semua nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh, termasuk vitamin A, vitamin B, vitamin D, vitamin E, asam folat, asam lemak omega-3, fosfor, dan selenium. Lutein dan zeaxanthin dalam telur berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi mata dari radikal bebas sehingga mengurangi risiko katarak dan degenerasi makula. Telur juga kaya kandungan kolin yang baik untuk kesehatan otak dan mencegah penuaan dini.

Keuntungan dari banyaknya nutrisi yang terkandung di dalamnya, dapat menjadikan telur dalam  membantu mengontrol berat badan, menjaga kesehatan mata dan otak, mengoptimalkan kesehatan tulang, serta menjaga kesehatan dan fungsi jantung.

Pasalnya, telur memiliki banyak manfaat dan bergizi tinggi. Sayangnya, masih banyak orang yang enggan mengonsumsi telur. Disebabkan karena adanya mitos yang beredar di masyarakat bahwa terlalu banyak makan telur bisa menyebabkan bisul. Oleh karena itu, banyak orang membatasi asupan telurnya.

Bisul, juga dikenal sebagai abses, adalah kantong sempit berisi nanah yang menumpuk di jaringan, organ, atau ruang di dalam tubuh. Ketika suatu area tubuh terinfeksi, sistem kekebalan mengirimkan sel darah putih untuk melawan infeksi tersebut. Sel-sel ini bergabung dengan jaringan dan bakteri yang rusak dan menghasilkan cairan yang disebut nanah. Terlebih jika bisul meradang, tumbuh membesar, lalu pecah. Terkadang penderita bisul bisa sampai merasakan deman dan ga enak badan.

Penyebab utama bisul adalah infeksi Staphylococcus aureus pada folikel rambut. Bagi sebagian orang, bakteri ini mungkin terdapat pada kulit atau selaput lendir hidung tanpa menimbulkan masalah. Perlu diingat bahwa bisul bukan disebabkan oleh makanan tertentu, melainkan oleh infeksi bakteri pada kulit yang tertusuk kulit atau rambut. Bisul juga bisa terjadi ketika kulit mengalami infeksi akibat luka terbuka atau gigitan serangga. Selain hal tersebut, masih banyak faktor lain yang menjadi penyebab munculnya bisul yaitu:
1. Terpapar bahan kimia beracun yang dapat mengiritasi lapisan kulit.
2. Kurang menjaga kebersihan diri sendiri maupun lingkungan di sekitar.
3. Kurangnya asupan nutrisi tubuh.
4. Kontak langsung dengan penderita bisul.
5.Terdapat luka terbuka yang mengalami infeksi.
6. Obesitas.
7. Menderita diabetes.
8. Sedang menjalani perawatan kemoterapi.
9. Menderita masalah kulit lain, seperti scabies atau eksim.
10. Memiliki sistem imun yang lemah atau menderita gangguan autoimun.
11. Sering menggunakan pakaian ketat.
12. Kebiasaan sering mencukur Bulu dan rambut.


Anggapan bahwa terlalu banyak makan telur akan menyebabkan bisul ternyata hanyalah mitos belaka. Karena hingga saat ini, belum ada penelitian yang dapat membuktikan kebenarannya. Akan tetapi Makanan berikut lah yang dapat  menyebabkan bisul, diantarnya :
* Makanan berlemak  seperti daging merah, kulit ayam, daging olahan, keju, susu murni, dan krim.
Makanan berlemak dapat menyebabkan iritasi kulit dan menimbulkan  bisul.
* Makanan manis seperti permen, coklat, kue, soda, dan gula pasir.
Makanan dan minuman manis dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit dan menyumbat pori-pori.
* Produk susu tinggi lemak, terutama untuk penderita intoleransi laktosa.
Susu tinggi lemak dapat menyebabkan produksi hormon androgen berlebihan sehingga menyebabkan kelenjar sebaceous aktif memproduksi sebum.
* Makanan yang mengandung gluten, terutama bagi penderita penyakit celiac.
Gluten dapat menyebabkan peradangan pada tubuh dan kulit Anda.
 * Makanan cepat saji yang tinggi lemak trans, garam, dan pengawet.
Makanan tersebut cenderung memiliki indeks glikemik yang tinggi dan dapat menyebabkan peradangan.
 * Makanan asin seperti keripik kentang, makanan laut asin, dan makanan olahan tinggi natrium.
Makanan asin  menahan air dalam tubuh Anda, yang dapat menyebabkan bisul dan jerawat.
 * Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat menyebabkan bisul karena efek dehidrasi dan inflamasi pada tubuh.
Menghindari atau membatasi makanan ini dapat membantu mencegah pembentukan bisul.
Pola makan yang sehat dan seimbang juga penting untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah bisul.

Meski telur tidak menyebabkan bisul, beberapa orang mengalami alergi telur. Alergi telur sendiri merupakan suatu kondisi yang terjadi karena sistem imun tubuh menganggap protein yang  terdapat pada telur berbahaya. Akibatnya, sistem imun tubuh melepaskan histamin sebagai bentuk perlindungan tubuh dari zat berbahaya. Dalam hal ini, penderita alergi telur mungkin akan mengalami masalah kulit seperti gatal-gatal, ruam, dan ruam. Reaksi alergi seringkali mengakibatkan garukan pada kulit. Kulit yang gatal dan digaruk secara berlebihan dapat  menimbulkan luka pada kulit yang yang menjadi pintu masuk bagi bakteri  dan memicu terjadinya iritasi, infeksi, dan menyebabkan berkembangnya bisul.
Selain itu, penderita alergi telur juga berisiko mengalami sejumlah masalah pencernaan, antara lain sakit perut, mual dan muntah, serta diare. Meski jarang, penderita alergi telur mungkin mengalami reaksi alergi parah (anafilaksis) saat makan telur.  

Namun dibalik mitosnya telur penyebab bisulan ada seseorang yang kontra terhadap fakta tersebut ia  mengakatan "Teori kedokterannya udah sangat bener, tapi tidak berkembang, karena menurut saya pribadi pada dasarnya prinsip sebuah teori adalah pembuktian dan pengembangan, dan teori medis yg disampaikan itu tidak terbukti, melainkan berkembang dengan kenyataan bahwasannya mengkonsumsi telur dalam jumlah banyak juga bisa menjadi penyebab munculnya bisul atau bintitan yang ada di kelopak mata, kalau anda masih tidak percaya, silahkan coba untuk mengkonsumsi telur sebanyak 5 butir sehari, lakukan selama 2 atau 3 hari berturut-turut dan buktikan sendiri. Kenapa saya berani berkata seperti ini, karena saya sudah melakukan uji coba ini sendiri, dan terbukti dengan saya mengkonsumsi telur dalam jumlah banyak atau berlebihan menyebabkan munculnya bintitan pada kelopak mata saya, setelah saya berhenti untuk mengkonsumsi telur sudah tidak pernah lagi muncul bintitan tersebut , awalnya saya belum yakin juga tentang hal ini namun saya pastikan kembali dgn cara mengkonsumsi lagi telur dalam jumlah yang banyak dan berturut-turut dan akhirnya muncul lagi bintitan dikelopak mata saya, sejak saat itulah saya tidak percaya dengan teori-teori medis yg mengabaikan pengalaman hidup dan penemuan baru dlm sebuah teori atau pengetahuan, karena banyak dokter merasa hanya teori medis itulah yg benar dan hanya itulah penyebab munculnya bisul pada bagian tubuh ataupun bintitan dikelopak mata karena hanya banyak berteori tidak mau mencoba untuk membuktikan sendiri pada tubuh sebelum membagikan pengetahuan tersebut kepada khalayak. Itulah sedikit kisah pengalaman saya dalam membuktikan sebuah teori, tidak hanya asal berbicara yg pada akhirnya bisa menggiring penonton awam kepada kesesatan teori. Kurang dan lebihnya saya minta maaf, karena saya rasa pengalaman ini layak untuk di bagikan agar dapat menambah pengetahuan umum, yang tidak hanya berbicara tentang aspek teori kedokteran yang sudah lama ada sejak dahulu kala dan yang belum bisa dibuktikan secara konkret."

Selain itu ada beberapa yang berkomentar bahwa telur penyebab bisul itu dikarenakan kualitas telur yang kurang baik maka dari itu penting juga untuk kita mengetahui fakta unik tentang telur :
 1) Ketahui Kualitas Telur Anda Ingin menguji  apakah telur  Anda berkualitas?Cukup masukkan telur ke dalam segelas air.
Kalau tenggelam tandanya telurnya masih bagus. Namun jika telurnya mengapung, jangan dimakan karena  ini menandakan pori-pori telur  besar dan banyak udara di dalamnya.

 2 ) Saatnya Bertelur Pernahkah Anda bertanya-tanya berapa lama waktu yang dibutuhkan seekor ayam untuk bertelur?
Diketahui bahwa dibutuhkan waktu 24 hingga 26

2. Mandi Malam Bisa Terkena Penyakit Rematik.

 Mandi malam kerap dikaitkan dengan risiko terkena rematik. Namun saat ini, belum ada penelitian medis yang dapat membuktikan kaitan jelas antara keduanya.

Rematik adalah penyakit autoimun yang disebabkan oleh sistem imun tubuh yang menyerang jaringan tubuh sendiri.
 Faktor yang dapat menyebabkan serangan rematik kambuh antara lain stres, infeksi bakteri atau virus, perubahan cuaca ekstrem, kelelahan fisik, dan mengonsumsi makanan tertentu.

 Mandi malam  berisiko memicu serangan rematik karena tubuh  mengalami perubahan suhu mendadak dari air hangat ke udara malam yang relatif sejuk. Namun sejauh ini belum ditemukan hubungan sebab akibat yang kuat antara keduanya.

Beberapa penelitian  menunjukkan bahwa air hangat ternyata dapat mengurangi nyeri sendi dan otot pada pasien Rematik. Mandi air hangat  memperlambat transmisi impuls nyeri, meningkatkan aliran darah ke sendi dan otot, serta mengendurkan otot yang tegang.

 Namun tentu  ada resikonya jika mandi malam tidak dilakukan dengan benar.
Misalnya saja jika suhu air panas terlalu tinggi, atau tubuh menjadi dingin secara perlahan setelah mandi.
 Pada kondisi ini, tubuh mengalami sengatan panas dan pembuluh darah bisa menyempit.

 Untuk mengurangi resiko, pilihlah air yang suhunya suam-suam kuku dan tidak terlalu panas. Pastikan Anda kering sebelum meninggalkan kamar mandi untuk mendapatkan udara segar.
 Harap membawa pakaian hangat dan minuman panas untuk melindungi diri anda dari hawa dingin yang tiba-tiba.

 Secara keseluruhan, tidak ada bukti jelas bahwa mandi malam hari secara signifikan meningkatkan risiko serangan rematik. Jika dilakukan dengan benar, Anda bisa sesekali mandi malam, terutama untuk menghilangkan rasa lelah dan menenangkan pikiran.
 Waspadai risiko perubahan suhu ekstrem dan konsultasikan dengan dokter jika Anda merasa  kesehatan Anda semakin memburuk.

 Kebiasaan sehat seperti olahraga teratur, pola makan seimbang, istirahat cukup, dan menghindari stres dapat menurunkan risiko serangan rematik, meskipun Anda boleh mandi di malam hari. Selalu utamakan nasihat dokter Anda dibandingkan takhayul tanpa dasar medis yang tepat.

3. MSG Menyebabkan Anak Jadi Bodoh

MSG atau monosodium glutamat merupakan bumbu dapur yang umum  digunakan dalam masakan, khususnya masakan Asia. Zat ini memberi rasa gurih (umami) pada makanan. MSG terdiri dari natrium dan asam glutamat,  asam amino yang ditemukan secara alami  dalam  makanan seperti keju, daging, dan sayuran.

 Mitos mengenai dampak negatif MSG terhadap kecerdasan sudah tersebar luas sejak lama. Menurut beberapa penelitian, sebagian orang percaya bahwa MSG dapat menurunkan kecerdasan atau IQ. Namun hingga saat ini klaim tersebut belum didukung oleh bukti ilmiah yang meyakinkan.

 Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki efek MSG terhadap otak dan fungsi kognitif manusia.
Sebuah penelitian tahun 1995 di Amerika menemukan bahwa MSG tidak berpengaruh signifikan terhadap fungsi memori, konsentrasi, atau kecerdasan verbal. Penelitian lain juga tidak menemukan hubungan antara asupan MSG dan gangguan memori, pembelajaran, atau aktivitas otak.

 Para ilmuwan percaya bahwa kekhawatiran mengenai efek samping MSG terhadap kesehatan dan kecerdasan didasarkan pada mitos dan propaganda media, bukan data ilmiah.
 Hingga saat ini, belum ditemukan mekanisme biologis yang jelas mengenai bagaimana MSG  mempengaruhi kinerja kognitif atau penurunan IQ.

 Otoritas kesehatan dunia seperti FDA (USA) dan EFSA (Uni Eropa) telah menyatakan bahwa MSG aman bila dikonsumsi dalam jumlah yang tepat.
 Efek samping seperti pusing dan kesemutan hanya terjadi pada sebagian kecil orang yang memiliki sensitivitas tertentu terhadap MSG.

 Oleh karena itu, klaim bahwa MSG  membuat orang menjadi bodoh atau kehilangan kecerdasan sebaiknya dianggap hanya mitos belaka dan tidak ada bukti ilmiahnya. Namun, tetap disarankan untuk mengonsumsi MSG dalam jumlah sedang sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang.

4.Duduk Dilantai Dapat Menyebabkan Masuk angin.

Mitos duduk di lantai bisa masuk angin sudah lama beredar di masyarakat Indonesia. Takhayul yang beredar adalah bahwa duduk di lantai akan menghilangkan panas dari tubuh dan membuka pori-pori kulit. Udara dingin kemudian masuk melalui pori-pori yang terbuka tersebut sehingga menimbulkan rasa dingin.

 Meskipun takhayul ini diketahui secara luas, namun tidak sepenuhnya benar.
Duduk di lantai  menurunkan suhu tubuh Anda, tapi itu saja tidak akan membuat Anda kedinginan. Faktor penentu masuk angin atau tidaknya Anda adalah perubahan suhu tubuh yang ekstrim dalam waktu singkat, dengan kata lain duduk di lantai atau tidak.

 Saat Anda duduk di lantai, suhu tubuh Anda menurun secara perlahan karena suhu lantai  lebih rendah dibandingkan suhu tubuh manusia. Namun penurunan suhu tubuh ini terjadi secara bertahap sehingga memberikan waktu bagi tubuh Anda untuk beradaptasi.

 Oleh karena itu, hanya karena duduk di lantai, pori-pori tidak langsung  terbuka  dan udara dingin tidak masuk. Untuk terserang flu, tubuh Anda harus mengalami perubahan suhu yang ekstrem dalam waktu singkat, seperti berendam di air dingin setelah berolahraga atau beraktivitas di luar ruangan dari ruangan ber-AC.
 
Saat kondisi ini terjadi, pori-pori kulit  tiba-tiba terbuka sehingga memungkinkan udara dingin masuk ke dalam tubuh. Selain itu, daya tahan juga memegang peranan penting. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat cenderung tidak  terkena flu, meskipun suhu tubuhnya berubah secara signifikan.Sebaliknya, orang yang daya tahan tubuhnya lemah  lebih mudah terserang flu jika terjadi fluktuasi suhu tubuh yang ekstrem.
 
Penurunan suhu tubuh yang cepat akibat duduk di lantai dapat meningkatkan risiko  masuk angin dan penyakit lainnya.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari duduk di lantai dalam waktu lama.
Untuk mencegah masuk angin, yang terpenting adalah menjaga daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat, antara lain: Melalui pola makan bergizi, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Kenakan pakaian hangat di suhu dingin untuk menghindari fluktuasi suhu tubuh yang ekstrim.Jaga kesehatan tubuh dan cegah masuk angin.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun