Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Adapatasi Gaya Hidup Di Era New Normal

4 Juli 2021   21:18 Diperbarui: 4 Juli 2021   21:41 216 1
Pandemi Covid-19 menjadi wajah dunia saat ini, menggambarkan dunia sedang tidak berdaya melawan virus yang mematikan. Siapa yang membayangkan dunia yang sedang penuh dengan kemajuan teknologi dan pengembangan inovasi yang luar biasa terhenti dan terlahang oleh satu virus bernama Corona Virus Disease (Covid-19). Ketika kebiasaan sehari-hari seluruh penduduk dunia berubah 360 derajat dengan rentan waktu yang entah sampai kapan akan kembali seperti semula. Ketika semua negara kalang kabut mencari cara agar pandemi ini bisa dikendalikan, nyatanya butuh waktu lebih dari satu tahun untuk mencari tahu pintu mana yang menjadi jalan keluar. Dulu sebelum virus ini menular melintasi seluruh dunia, kita menganggapnya hanya penyakit biasa yang membahayakan negara China pada saat itu. Tapi sekarang satu virus yang awalnya dianggap biasa, memakan satu dunia hingga saat ini. Dari awal virus ini menyebar mereka juga bermutasi menjadi banyak varian yang lebih mematikan, banyak negarapun memberikan antisipasi dengan kebijakan lockdown yang diharapkan dapat mengendalikan jumlah positif yang terus meningkat di negaranya. Di Indonesia sendiri, pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskla Besar (PSBB) yang dirasa lebih cocok untuk karakteristik masyarakatnya. Dalam kebijakan PSBB ini menuat ketentuan-ketentuan dimensi politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan yang akan dijalankan pada masa pandemi. Seperti halnya kapasistas rumah ibadah, mall, cafe dan restoran hanya diperbolehkan 50%, sistem pembelajaran melalui daring, bekerja dari rumah, acara dengan kerumunan dilarangan, dan pembatasan kebijakan lain yang kemungkinan akan mengakibatkan penularan virus Covid-19. Ditengah pandemi yang belum dapat kita lihat ujungnya sampai kapan, terciptalah kehidupan era “New Normal” atau kehidupan normal baru yang dapat menggerakan kembali kehidupan normal yang dulu dengan ketentuan penerapan protokol kesehatan dengan ketat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun