Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Dulu Hidupku Kamu

30 Juni 2015   00:57 Diperbarui: 30 Juni 2015   00:57 460 2
Sore di luar begitu kelabu hingga membuat angin terlalu bersemangat untuk berhembus kencang, menyapa pepohonan dengan kasar. Mujurnya, pepohonan masih dapat berdiri dengan tegapnya. Jika tidak, angin bukan hanya dapat mematahkan tubuh sang pohon, tetapi juga jiwanya. Selazimnya kemudian hujan turun membasahi atap rumah penduduk dan membuat irama yang berbeda pada setiap kedatangannya. Tetapi nyatanya tidak, hujan ternyata lebih tahu perasaan para manusia yang kurang berkenan akan kehadirannya. Sejatinya manusia-manusia tersebut menolak berkah dari Tuhan melalui sang hujan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun