***
Figur pertama, tentu sudah pernah Anda baca dari beberapa tulisan saya yang mengupas tentangnya. Setiap buku barunya terbit -antara tahun 2010 sampai 2011- selalu tak lupa saya resensi. Dan entahlah, mungkin admin tahu kalau saya salah satu penggemar berat karya-karyanya, sehingga setiap resensi bukunya yang saya tulis dengan segenap hati dan pikiran itu selalu masuk dalam kotak headline. Hehehe... Pastilah Anda sudah tahu siapa. Maka jangan pernah bosan ketika saya kembali menyebut Andrea Hirata, sang penulis yang tanda tangannya saya buru pada tanggal 12 Februari 2008, ketika ia sedang menggelar acara bedah bukunya di Gramedia, Medan.
Cerita selengkapnya tentang perburuan tanda tangan itu, saya publikasikan sebagai tulisan perdana saya di Kompasiana ini. Sungguh, itu adalah salah satu peak experience bagi saya. Rasanya benar-benar luar biasa ketika berhasil mendapatkan tanda tangannya. Tidak hanya tanda tangan, tetapi juga kesempatan berfoto dan mengobrol bersama dengannya dalam waktu yang cukup lama bagi seorang public figure yang sedang dikejar-kejar waktu. Tanpa bermaksud lebay, rasanya seperti menang undian mobil mewah, begitulah kira-kira.
Public figure kedua ini adalah seorang penyanyi solois dan vokalis band KLa Project. Aha! Siapa lagi kalau bukan Katon Bagaskara. Pelantun “Yogyakarta” ini belakangan memang cukup sering manggung di Medan, baik sebagai solois maupun vokalis band KLa Project. Apalagi ketika rilis album teranyar mereka, Exellentia, di pengujung tahun 2010 lalu. Sejak sebelum menikah, saya dan suami yang sedari usia SD sudah menggandrungi karya-karyanya pun bertekad kalau suatu hari nanti kami akan menonton konsernya bersama, mengingat karya-karya Katon Bagaskara/KLa Project, sedikit banyaknya telah menginspirasi perjalanan cinta kami yang sesungguhnya penuh liku sebelum sampai ke pelaminan. Hehehe..
Tibalah saat itu. Pada bulan Maret 2009 yang lalu, Katon Bagaskara menggelar mini konsernya sebagai salah satu penyanyi tamu dalam rangkaian perhelatan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU). Kami pun bersemangat. Apalagi konser ini gratis! Haha! Akhirnya, mimpi kami terwujud juga. Saat itu, saya dan suami menontonnya berdua sebagai kali pertama. Maklum, saya belum pernah menonton konser apapun sebelumnya. Hahaha... Berbeda dengan suami yang sangat menikmati musik dan juga piawai sebagai vokalis serta memainkan beberapa instrumennya. Tak heran jika sejak remaja ia termasuk penonton konser sejati.