Suara adzan subuh berkumandang memecah kesunyian. Namun, mataku terasa sulit untuk kubuka. Ku paksakan diriku untuk bangun dan beranjak dari tempat tidur. Kemudian aku bergegas menuju kran untuk berwudhu. Dalam langkah, ku tersentak ketika ku lihat ayah masih terlelap tidur di lantai, yang hanya beralaskan tikar kecil tanpa bantal. Guratan lelah begitu tampak jelas di wajah ayah, yang selalu berusaha mengumpulkan sepeser uang untuk kami dan bertahan hidup di kota metropolitan ini.