Kita saat ini tinggal di Bandung. Temanku yang biasa aku panggil Kunyuk, dia memang orang asli Bandung. Dia bekerja sebagai Design Grafis. Sedangkan aku bekerja di Rumah Makan. Weekend dan tanggal merah mewajibkan aku untuk bekerja, liburku hanya ada pada salah satu hari di weekday. Sedangkan Kunyuk, weekend adalah saatnya untuk berlibur. Kita pun melihat dan membaca banyak artikel untuk menuju Ujung Genteng, waktu tempuh di perkirakan 7-8 jam.Libur pekerjaan yang tidak pernah bareng dan jarak tempuh yang jauh, membuat kita mulai melupakan perjalanan mengunjungi pantai itu.
Sepertinya Tuhan berkehendak lain. Kala itu di tahun 2011, tepatnya seminggu setelah lebaran aku mendapatkan libur empat hari. Kebanyakan teman kerjaku menghabiskan waktu liburan dengan pergi ke pantai Pangandaran. Sementara aku berfikir, untuk mengajak Kunyuk mengunjungi Ujung Genteng. Pantai yang dulu sempat kita rencanakan untuk mengunjunginya, namun mulai terlupakan. Aku menghubungi Kunyuk, lewat Yahoo Messenger. Menceritakan ideku. Awalnya Kunyuk menolak, dengan alasan pada tanggal tersebut dia sudah mulai masuk kerja. Tidak masuk kerja, menyebabkan gaji mengalami pemotongan. Potongan gajinya pun cukup besar, Rp. 100.000/hari.
"Udeh ntar potongan gajinya, gw yang bayar." ujarku menjawab kebingungannya.
Semenit, dua menit pesanku belum terbalaskan. Aku mulai memakinya dalam hati. Pada menit kelima, pesanku terbalas dengan emote tertawa darinya.
"Oke! setuju. Tapi makan, bensin dan tiket masuk di tanggung yah ?" tanyanya penuh kelicikan.
"Siaaap." jawabku pasrah.