Menurut Universitas Airlangga (2023), Indonesia memiliki jumlah angka kehamilan remaja yang tinggi. Fenomena ini disebabkan karena kurangnya akses bagi remaja di Indonesia untuk mendapatkan pendidikan seksualitas komprehensif baik di dalam lingkup pendidikan formal maupun di rumah dengan orang tua. Selama ini, di Indonesia, pendidikan seksualitas komprehensif masih dipandang sebagai hal yang tabu dan kurang layak diperbincangkan dalam ranah publik karena dianggap akan mendorong siswa untuk melakukan seks pranikah dan seks bebas. Anggapan ini tentunya tidak sejalan dengan apa yang selama ini terjadi di Indonesia. Angka kehamilan remaja dan kehamilan tidak diinginkan di Indonesia justru malah tinggi saat pendidikan seksualitas komprehensif di Indonesia tidak diberikan. Artikel ini akan membahas mengenai urgensi pendidikan seksualitas komprehensif untuk anak-anak Indonesia.
Apa itu Pendidikan Seksualitas Komprehensif?
KEMBALI KE ARTIKEL