Dialah Bu Nafisah, mbok Sah kami akrab menyapa beliau. Tinggal berdua bersama suami yang sudah renta namun masih aktif berdagang, keduanya menjadi sosok tangguh yang saya kagumi. Memiliki empat orang anak yang kesemuanya lelaki. Di antara dua pilihan cucu, sebagian sudah menikah dan memiliki anak, Buyutnya simbok.
Berusia hampir delapan puluh tahun, dengan penampilan sederhana beliau tetap memulai aktifitas semenjak pagi buta. Karena rumah kami sangat berdekatan, saya selalu bisa mendengar jam berapa beliau mulai bangun, setengah tiga pagi.
Mbok Sah itu memiliki banyak keistimewaan.