Akhir-akhir ini, rendahnya tingkat literasi di kalangan generasi muda Indonesia menjadi persoalan yang banyak diperbincangkan. Menurut laporan Programme for International Student Assessment (PISA) 2022, Indonesia menempati peringkat keenam di Asia Tenggara dalam kemampuan membaca (literasi) siswa berusia 15 tahun. Rata-rata skor membaca siswa Indonesia adalah 359 poin, lebih rendah dibandingkan skor yang dicapai oleh Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Selain itu, data UNESCO mengungkapkan bahwa tingkat minat baca masyarakat Indonesia hanya mencapai 0,001, yang artinya hanya satu dari 1.000 orang yang mempunyai kebiasaan membaca. Ini menjadi masalah serius bagi kalangan generasi muda Indonesia. Apalagi permasalahan literasi ini mempunyai kaitan yang erat dengan fenomena memudarnaya rasa nasionalisme di kalangan generasi muda. Dengan kurangnya minat dalam membaca, anak muda Indonesia cenderung tidak mempunyai pemahaman yang mendalam tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai luhur bangsanya. Akibatnya, mereka sangat mudah terpengaruh oleh budaya asing dan produk luar yang seringkali dianggap lebih menarik.Â
KEMBALI KE ARTIKEL