Menurut dia, peyek Me Wrong ini awalnya tersebar di sekolah-sekolah, namun kini sudah banyak merambah ke pusat oleh-oleh dan minimarket sekitar Tegal, hal ini tidak lepas dari peran serta pemiliknya yang aktif dalam kelompok UMKM yang dibina oleh DISPERINNAKER Kab. Tegal imbuh dia. Peyek ini dibandrol Rp 8.000 untuk ukuran 100g, Rp 4.000 untuk ukuran 50g dan Rp 2.000 untuk ukuran 25g. Selain bentuknya yang tak lazim peyek ini juga dikemas menggunakan kemasan cup layaknya minuman siap saji dan didesain dengan cukup bagus kata Wildan.
Varian rasa peyek ini baru ada dua macam yaitu original (bawang putih) dan telur asin (salted egg), mengingat melimpahnya jumlah telur asin yang ada di kota Brebes sehingga menarik owner untuk mencoba membuat produk olahannya. Menjelang ataupun sesudah lebaran, usaha yang bertempat di desa Gumalar, Adiwern, Kab. Tegal ini meningkat produksinya kata wildan yang pernah berkunjung ke tempat produksi usaha tersebut. Dia mengaku, setiap kali mau berangkat merantau selalu membeli oleh-oleh khas daerahnya tersebut karena teman-teman dikantornya juga sangat menyukainya.