Terkisahkan seorang manusia pergi menuntut ilmu, “ilmu tak bersalah kenapa pula kau tuntut?”, begitu kata hati manusia tadi. Dia pergi dengan menghiraukan pertanyaan dari hatinya walau begitu dia tetap memikirkan jawabannya. Ilmu memang tak pernah bersalah, namun kitalah yang salah karena tak menuntutnya. Terlebih ilmu agama. “Halah ilmu agama telah banyak kau dapatkan dari sejak sekolah dasar hingga tua ini, dari buku dan dari nasehat yang kau dapatkan dari guru-gurumu.” Begitu pula jawaban hatinya membantah.