Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

SEMATA CAHAYA (1)

11 April 2011   21:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:54 58 1

( kau berbisik pelan "tulis puisi untuk aku!"
lalu jemari puisi pun menari di cerlang cahaya
aku sungguh silau dan terpukau oleh kilau mata merindu
pada telapak tangan kurasakan denyut hidup
dan rembulan purnamakan doa-doa semesta)


Dalam gemilang bulan penuh cahaya
jemari menggelinjang sendiri:
menggelepar ditampar misteri Ilahi
Seperti baling-baling berputar
sejarah kembali mendaur ulang ibadah hingga sajadah pun
basah oleh kilau cahaya


Setiap kali berkaca pada bening hati kurasa
dinding-dinding hati bercahaya
baling-baling iman bercahaya
ranting-ranting doa bercahaya
Aku tak kuasa berkata-kata
tapi terasa lidahku cahaya
Bibirku cahaya. Mataku cahaya.
Pikirku cahaya. Rasaku cahaya.
Jiwaku cahaya. Dinding hatiku cahaya.
Keping rinduku cahaya. Lengking cintaku cahaya!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun