Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Kisah Para Pejuang Posdaya

5 Desember 2013   07:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:18 93 1
Waktu bergulir seakan sangat cepat. Tak terasa langkah kami kini telah kembali ke jalan hidup kami masing-masing. Ya, masih ingat dalam benak kami saat melalui jalan yang berlubang dan berbatu menuju sebuah desa yang terletak di bagian ujung kecamatan ini. Sempat terbersit dalam benak kami, bagaimana kami bisa bertahan hidup di desa yang berjarak lumayan jauh dari keramaian kota. Tapi, berbekal tekad bahwa tak ada yang tak bisa kami lakukan, akhirnya kami menyongsong hari demi hari untuk membangun sebuah Posdaya yang ditugaskan oleh pihak universitas. Posdaya. Nama itu mungkin tak asing bagi kebanyakan orang. Ya, pihak universitas menugaskan kami untuk membentuk Posdaya di desa yang kami pilih dengan tujuan untuk mendorong penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu dari, oleh, dan untuk masyarakat. Singkat cerita, kami pun memulai sosialisasi Posdaya beberapa hari setelah kedatangan kami di desa ini. Hampir setiap hari, pada setiap kesempatan, kami tak lupa mengenalkan Posdaya pada masyarakat desa yang sebagian dari mereka masih awam dan kurang mengetahui esensi keberadaan Posdaya. Jarak antardesa yang cukup jauh dan medan yang berubang dan berbatu tak menghentikan langkah kami untuk mengajak seluruh elemen masyarakat desa agar ikut berpartisipasi dalam Posdaya yang telah dibentuk nanti. Alhamdulillah, Tuhan Yang Maha Kuasa membantu ikhtiar kami. Pada 3 Juli 2013 Posdaya Padaasih di desa tersebut berhasil dibentuk. Ada segurat kebahagiaan dan kelegaan bernaung dalam hati kami. Namun kami tak boleh berhenti sampai di sini. Tugas kami masih belum selesai. Kami, sebagai fasilitator mempunyai kewajiban untuk menjembatani antarsistem (aparat desa) sehingga tercipta persamaan persepsi di antara mereka. Secara fisik, Posdaya memang telah dibentuk. Namun program kerja Posdaya Padaasih belum disusun. Kami bersama pengurus Posdaya yang baru dibentuk beberapa kali mengadakan rundingan. Kami berdiskusi tentang kebutuhan desa ini. Jika dilihat secara sekilas, Desa Padaasih yang terletak paling ujung di Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang memang membutuhkan banyak sekali sokongan dana. Hal tersebut dikarenakan jalan yang menghubungkan desa ini dengan pusat kecamatan bisa dikatakan rusak parah. Jalanan yang berlubang dan selalu menghambat para pengguna kendaraan setiap kali melewatinya bisa dibilang tak layak disebut jalan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun