Mengantri mencari tempat sunyi
Jangkrik bergembira aduhai
Bersembunyi sambil menyanyi
Malam itu penuh sandiwara
Bulan dan bintang menyaksikan
Tempat bersandar yang nestapa
Menutup suasana duka
Segerombolan pemuda
Asik bergelut dunia fiksi
Melotot, tertawa hingga emosi
Memiringkan gawai menunduk khusyuk
Tiba-tiba alunan gempa menari
menggetarkan tanah, pemuda panik
Semua berlari, menyelamatkan isi hati
Naik motor secepat kilat
Duarr.. motor itu disambar
Kereta bumi, berlari kencang
Pengendara terseret tak terlihat
Orang-orang mencoba menatap
Tiba-tiba kereta Jawa di bawa ambulan
Naas, itu temanku sejawat
Seperjuangan, se warung kopian
Ah, mustahil
Ku memukul wajah
Terkaget dan melompat
Ternyata ini mimpi sesaat
Untungnya fiksi tak berhembus realita