Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Ketika Aku Sesosok Monster: Metamorphosis

25 Februari 2015   22:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:30 24 0

Saya menjatuhkan pilihan pada buku ini karena dua alasan sederhana: jumlah halaman yang minimalis, dan judul yang terkesan optimis sebab ia mengingatkan saya akan perubahan wujud ulat bulu menjadi kupu-kupu cantik. Namun, seperti telah banyak diperingatkan oleh sebuah pepatah bijak untuk tidak terburu menghakimi buku dari sampulnya, dugaan saya langsung patah begitu membaca paragraf pertama buku ini. Kafka dengan cerdik mengingatkan pembacanya bahwa perubahan tidak melulu bergerak dari buruk ke baik, melainkan bisa terjadi ke arah sebaliknya. Maka, harapan awal saya untuk membaca sebuah buku motivasional ringan dihadapkan pada cerita tentang kenyataan getir bahwa perubahan terjadi di luar kendali kita. Melampaui suatu perubahan, sebagian besar manusia terus terjebak dalam perjuangan akan sebentuk ‘penerimaan’ dari manusia lain, yang kerap kali justru menguap pada saat-saat kritis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun