Wajahnya masam. Hatinya meletup-letup. Pikirannya penuh. Tumpah. Ia simpan semuanya di sana. Padahal sudah jelas-jelas tidak muat. Ia masih terus memaksanya, menyelip-nyelipkannya sampai ke pojok ubun-ubun. Tubuhnya kering kerontang terpanggang pikirannya sendiri. Rambutnya kusut. Laba-laba sudah tidak mau bersarang di kepalanya.